Lalu siapa yang akan tidak lolos dari fase grup ini? Ketiga tim memiliki peluang yang sama, meski hasil seri 2-2 yang terjadi di Parc des Princess kala PSG menjamu Napoli dapat menjadi kunci. Jika Thomas Tuchel tidak bisa membuat PSG tampil lebih baik, maka PSG dapat menerima kenyataan akan terlempar ke Liga Eropa.
Kemenangan Liverpool atas Red Star 4-0, dan diwarnai momen kebangkitan M.Salah, memberikan tanda bahwa Liverpool yang menjadi finalis musim lalu ini, menjadi kandidat juara grup. Kita tinggal perlu menunggu pendamping The Reds nanti. PSG atau Napoli.
Ketiga, Barcelona dan PSG menjadi tim yang paling produktif dengan 10 gol. Agresifitas kedua klub ini dengan dukungan pemain hebat seperti Messi dan Suarez di Barcelona dan Mbappe, Neymar dan Cavani di PSG membuahkan hasil dengan begitu banyak gol yang tercipta. Messi sendiri telah mencetak lima gol bersama Edin Dzeko (Roma), hanya terpaut satu gol dari El Fardou (enam gol), penyerang Red Star, yang capaian golnya dihitung sejak babak kualifikasi.
Tetapi  bukan Barcelona yang memiliki jumlah kebobolan yang paling sedikit, yang berarti memiliki pertahanan yang solid. Ada dua klub yang tidak pernah kebobolan dalam setengah perjalana fase grup yaitu Juventus dan Borrusia Dortmund.
Tidak perlu heran dengan Juventus karena memang selama ini dikenal sebagai salah satu tim dengan pertahanan terkuat di Eropa. Jose Mourinho saja setelah Manchester United kalah dari Juventus di Old Traffor berguyon  bahwa Chiellini Bonnuci harus mengajar di Harvard bagaimana caranya untuk menjadi pemain bertahan yagn hebat.
Namun rasanya apresiasi paling besar pantas diberikan kepada klub Jerman, Borrusia Dortmund. Tangan dingin sanga pelatih, Lucien Favre, mampu membuat Axel Witsel cs mampu tampil ganas di depan dan kokoh di belakang di grup A, meski dengan pemain-pemain yang kurang berpengalaman di level Eropa.
Duet bek tengah Dortmund yang sebelumnya tak terlalu  terkenal, Zagadou dan Diallo menjelma menjadi kekuatan hebat dan penting bagi Dortmund. Di Bundesliga saja selain menjadi pemuncak klasemen, Dortmund juga menjadi klub dengan jumlah kemasukan yang paling sedikit. Kita patut menunggu sejauh mana kiprah Dortmund musim ini.
Akhirnya, wajah Liga Champions sampai saat ini membuat setengah perjalanan selanjutnya akan semakin menarik untuk dinanti dan dinikmati. Kejutan akan sangat mungkin terjadi  baik itu berupa kekalahan atau iringan air mata kesedihan melihat beberapa klub unggulan mungkin harus anngkat koper. Kita tunggu saja lanjutan pertandingan selanjutnya yang akan dilangsungkan pada 7 dan 8  November nanti.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI