Sisi positifnya memang ada, para pemain dapat bermain tanpa beban dan fokus pada peningkatan permainan.
Contohnya, jika Ginting kalah dari Momota maka tidak menjadi persoalan apabila dari segi permainan, Ginting memberikan perlawanan. Jika tidak maka sangat perlu dievaluasi lagi, tetapi jika mengalami peningkatan, maka itulah yang diharapkan meningkat tahap demi tahap, berhubung karir Ginting juga dianggap masih panjang oleh PBSI.
Namun sisi negatifnya adalah pemain dapat cepat berpuas diri dan menajdi tidak konsisten. Jika tidak diberikan target tinggi, pemain akan tampil seadanya dan merasa sudah mencapai puncak karir jika mampu menjuarai salah satu turnamen bergengsi.
Inilah yang tentu kita tidak inginkan terjadi penampilan Ginting dan pemain muda lainnya, perlu segera langkah strategis sebagai solusi dari ketidakkonsistenan ini dan terutama mendapatkan formula yang tepat bagi setiap pemain untuk menyiapakn mereka secara fisik dan juga mental psikologis.
Kekalahan di babak pertama melawan Kantaphon menjadi kekalahan kedua secara beruntun yang dialami Ginting sesudah sebelumnya kalah dari Kento Momota di babak pertama Denmark Open 2018. Sepertinya PBSI , jajaran pelatih dan Ginting sendiri harus segera mengevaluasi hasil ini, sehingga Ginting dapat tampil lebih baik dan tentu lebih konsisten lagi di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H