Dalam kata lain, UEFA Nations League hanya menggantikan pertandingan persahabatan tersebut menjadi pertandingan dalam suatu kompetisi. Mau ada atau tidaknya UNL, para pemain tetap akan bermain bersama timnas pada saat friendly match day.
Namun memang akan menjadi berbeda ketika level pertandingan ditingkatkan karena tim seperti Inggris atau Jerman tidak akan lagi bertanding melawan negara seperti San Marino atau Luxemburg yang lebih santai tetapi harus berhadapan dengan tim-tim seperti Perancis atau Belanda. Laga menjadi keras dan ketat dan tentunya berbahaya bagi para pemain.
Senada dengan Klopp, pelatih Kroasia, Zlatjko Dalic juga mengatakan kekuatirannya . "(UEFA Nations League) Bukan ide yang jelek, bukan kompetisi yang jelek. Namun saya rasa mereka tak berpikir bahwa ini dimainkan tak lama setelah Piala Dunia, ketika para pemain kelelahan dan tak punya waktu cukup untuk beristirahat," kata Dalic.
Dalic merasa UNL membuat pemain tetap berada di level permainan yang tinggi dapat "membunuh" pemain. Dalic mungkin menyorot bagaimana Luka Modric yang hanya memiliki libur selama dua minggu, lantas membela klub, bermain di Liga Champions dan setelah itu harus berlaga di kompetisi UNL. Sesuatu yang juga harus dilakoni seorang Jordan Henderson di Liverpool.
Dalic bahkan menyimpulkan bahwa kompetisi yang baru digulirkan tersebut tak menganggap pesepakbola sebagai seorang manusia. "Mereka bukan robot, mereka butuh setidaknya liburan selama satu bulan. Dan semua pemain yang telat kembali ke klubnya merasakan kelelahan luar biasa dan tak bisa mempersiapkan musim dengan baik," tambah Dalic.
****
Klopp dan Dalic memang ada benarnya. Bermain serius di level timnas tentu saja membuka potensi bagi para pemain untuk mengalami cedera yang bisa mengganggu performa klub mereka di kompetisi liga. Bahkan, kelelahan berbuah cedera akan mendera para pemain setelah membela negaranya masing-masing. Pesepakbola juga manusia.
Samapi di titik ini, saya melihat UEFA sepertinya memiliki sudut pandang yang terbatas ketika meningkatkan level kompetisi dengan melupakan keterbatasan fisik para pesepakbola.
Sebuah hal yang wajar di era modern sepak bola sebagai dampak dari roda sepak bola yang mau tidak mau harus mengejar ambisi untuk memiliki keuntungan dari sisi komersial. Bukanlah sebuah rahasia, bahwa memainkan pertandingan besar dalam tajuk big match selalu dapat mendatangkan pemasukan besar dari jumlah penonton dan iklan bagi UEFA.
Kita tunggu sejauh mana protes Klopp dan Dalic ini akan mempengaruhi keputusan UEFA. Menghapus kompetisi sudah sangat terlambat, tetapi mengatur kembali jadwal sepertinya masih cukup memungkinkan.
Akhirnya, Sebagai informasi akhir pekan ini hingga tengah pekan depan, UEFA Nations League akan mempertandingkan laga-laga seru seperti Belanda vs Jerman, Kroasia vs Inggris, Spanyol vs Inggris dan Perancis vs Jerman. Jadwal selengkapnya dapat dilihat di sini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H