Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

John Terry Pensiun

8 Oktober 2018   08:59 Diperbarui: 8 Oktober 2018   09:23 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Setelah 23 tahun yang luar biasa sebagai pemain sepakbola, saya memutuskan sekarang adalah waktu yang tepat bagi saya untuk pensiun" kata John Terry. Legenda Chelsea, John Terry akhirnya memutuskan gantung sepatu.

Beberapa bulan lalu, Terry yang pada Desember nanti genap berusia 38 tahun masih menunjukan gairahnya untuk terus bermain sepak bola. Terry yang musim lalu bermain bersama Aston Villa mengatakan bahwa ia masih mempunyai nafsu dan rasa lapar di dunia sepak bola.

Tetapi akhirnya kenyataan berada di posisi sebaliknya dan Terry harus menerimanya. Tak kunjung mendapat kontrak baru di musim ini, Terry menyadari bahwa inilah saat yang tepat untuk berhenti.

Terkadang keinginan masih ada, tetapi dunia sepak bola yang kompetitif mengharapkan lebih dari itu. Gairah tanpa dukungan fisik yang memadai hanyalah debu yang gampang ditiup angin. Terry harus berbesar hati untuk menerima kenyataan tersebut.

Penikmat sepak bola mengenal dia sebagai seorang pesepakbola yang istimewa. Bersama Chelsea, Terry berhasil meraih berbagai gelar bersama The Blues.

Raihan lima gelar juara Liga Primer Inggris, empat Piala FA, Liga Champions, Liga Europa dan tiga Piala Liga diperolehnya selama 717 kali pertandingan bersama klub yang amat dia cintai tersebut.

Pendukung Les Blues mengenalnya bukan saja sebagai seorang bek sentral yang amat tangguh tetapi juga sebagai seorang kapten hebat yang mau memberikan segalanya untuk klub.

Berada di akademi Chelsea sejak usia 14 tahun pada tahun 1995, tiga tahun kemudian, Terry muda  memulai debut di tim senior pada usia belum genap 18 tahun pada Oktober 2000 saat melawan Aston Villa di Piala Liga. Gol perdananya dibuatnya dua tahun kemudian saat melawan Gillingham pada tahun 2000 di ajang FA Cup.

Terry lalu belajar menjadi seorang bek hebat dari bek asal Prancis, Marcel Desailly. Bahkan pada musim 2000/2001 perlahan-lahan, Chelsea yang saat itu diasuh allenatore asal Italia, Claudio Ranieri mulai mempercayai Terry untuk turun sebagai starter.

Puncaknya adalah pada musim 2003/2004 saat Ranieri mempercayai Terry untuk pertama kali memakai ban kapten tim menggantikan Desailly yang mulai menurun permainannya.

Karir Terry semakin mengkilap sesudah Jose Mourinho mengganti Ranieri menukangi Chelsea. Memiliki tinggi hingga 188 cm, Terry berubah menjadi tembok kokoh Chelsea dalam menghadang serangan lawan.

Gaya permainan Terry yang lugas, tegas, tanpa kompromi ditunjang wibawa yang kuat dalam mengawal lini pertahanan Chelsea membuat Terry amat dihormati rekan-rekannya.

Bukan saja rekan, pria bernama lengkap John George Terry yang lahir di Barking, London Timur, Inggris 8 Desember 1980  disegani kubu lawan di setiap kompetisi. Hal inilah yang membuat Terry dijuluki sebagai Iron Man.

Oleh karena semua itu, Stamford Bridge larut dalam air mata kesedihan dalam pertandingan terakhir yang dilakoni Terry pada Mei 2017. Digantikan pada menit ke-26 saat Chelsea berhadapan dengan Southampton, pemain bernomor punggung 26 itu diberi penghormatan melalui bentukan barisan pemain Chelsea untuk mengiring Terry keluar lapangan.

Terry terlihat berkaca-kaca. "Ini hari yang sangat berat buatku. Aku sudah berada di klub sepak bola ini dalam waktu yang sangat lama. Aku senang bisa mendapat tepuk tangan dan mengantarkan kepergianku," kata Terry saat itu.

Sesudah dari Chelsea, Terry lalu mendapatkan kontrak dari Aston Villa selama semusim, sebelum akhirnya mengumumkan pensiun dari dunia sepak bola pada Minggu, 7 Oktober 2018.

Noda di Karir John Terry

Ibarat tak ada gading yang tak retak, demikianlah Terry. Di balik berbagai prestasi yang ditorehkan,  sebagai pesepakbola, Terry juga memiliki kelemahan. Dalam karirnya, Terry dikenal sebagai pemain bola yang rasialis dan suka berselingkuh.

Pada akhir tahun 2011, Terry terbukti berlaku rasisi  terhadap pemain Queen Park Ranger, Anton Ferdinand. akibatnya ban kapten Terry dicopot oleh FA.

Sedangkan soal wanita, Terry sempat membuat heboh dengan berselingkuh dengan istri Wayne Bridge, yang notabene adalah rekan setimnya di Chelsea dan Timnas Inggris. Jabatan kapten timnas Inggris dicopot, bahkan muncul lelucon di seantero Inggris, bahwa jikalau Terry tidak bermain, maka perlu dikuatirkan mungkin dia sedang berselingkuh dengan istri pemain lain.

Kelanjutan Karir John Terry

"Saya menantikan babak baru dalam hidup dan tantangan yang akan saya hadapi," tulis Terry dalam keputusan pensiunnya.

Kabarnya Terry akan masuk dalam jajaran pelatih Aston Villa di musim depan. Klub yang berlaga di divisi Championship itu baru saja memecat Steve Bruce sebagai pelatih. Kabarnya Thierry Henry akan didaulat sebagai nahkoda anyar Aston Villa dengan penunjukan Terry sebagai asisten pelatih. Keduanya memang bersahabat.

Kita tunggu saja kiprah Terry selanjutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun