Sabtu dinihari nanti, Nadal sudah  ditunggu oleh unggulan ketiga, petenis Argentina, Juan Martin Del Potro.  Kedua petenis sudah sering bertemu dan Nadal unggul dengan 11 kali  kemenangan dari 16 pertemuan. Bagi Del Potro, Nadal adalah penghalang  terbesar dirinya untuk melaju lebih jauh di turnamen berlabel Grandslam.
Pada  tahun ini saja, langkah Del Potro harus terhenti di tangan Nadal di  Wimbledon dan Roland Garros belum lagi kekalahan atas Nadal di turnamen  yang sama masih membekas. Del Potro hanya berharap bahwa keajaiban 9  tahun lalu ketika dia mampu mengalahkan Nadal di US Open 2009 terjadi  lagi tahun ini.
Sayangnya bagi Del Potro, secara stamina, Nadal  masih hampir sekuat 9 tahun lalu. Apalagi soal motivasi, sulit bagi Del  Potro karena Nadal masih terlihat berambisi ingin mengejar gelar  Federer.
Laga  melawan Nishikori dianggap tidak akan menjadi laga berat bagi Djokovic,  karena Nishikori hanya mampu dua kali menang dari 16 kali pertemuan  dengan Djokovic. Artinya laga ideal antara Nadal melawan Djokovic akan  tersaji di final US Open 2018.
Motivasi Nadal berlipat jika jadi  berhadapan dengan petenis Serbia tersebut di final nanti. Bukan saja  untuk menyamai rekor Federer, tetapi juga untuk memperkecil rekor head to head dengan Djokovic. Djokovic unggul 27-25 atas Nadal.
Mampukah Nadal? Kita tunggu saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H