Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

UEFA Nations League, Kala Pertandingan Uji Coba Bukan Lagi Sampah

4 September 2018   16:46 Diperbarui: 7 September 2018   08:06 2539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa tahun lalu, seorang teman mengatakan bahwa pertandingan uji coba atau persahabatan sepak bola itu hanyalah sampah.

Dia lebih lanjut mengutarakan alasannya. Untuk apa menghabiskan waktu dengan menyaksikan pertandingan yang tidak sungguh-sungguh. Saat pelatih masih mencoba strateginya, jikalau dia adalah pelatih baru serta mencoba memainkan pemain baru yang mungkin tidak kita kenal.

Selain itu para pemain hebat atau terkenal akan disimpan dulu di bench dan akan diturunkan ketika timnya sudah ketinggalan, seperti jurus pamungkas. Ini pertandingan bola atau silat bro? Teman tadi bertambah sewot karena dalam pertandingan persahabatan itu, tak ada yang kesal, semuanya sebenarnya terlihat gembira. Benar-benar Sampah!

Di level klub sebenarnya keluhannya sudah sedikit mendapat penawarnya. Sebelum musim bergulir diadakan International Champions Cup (ICC) yang mempertandingkan berbagai klub elit Eropa sejak 2013. Teman tadi cukup puas, meski dia sedikit kesal karena di ICC 2018 yang dimenangkan Tottenham Hotspurs tersebut terasa garing tanpa pemain-pemain top yang diistirahatkan karena bermain di Piala Dunia.

Bagaimana di level antar negara? Untuk yang ini dia mengatakan inilah level paling nyampah. Sama seperti saya, dia tidak pernah menyaksikan pertandingan uji coba antar negara meski yang bertanding itu Perancis versus Jerman, Atau Inggris versus Italia. Kecuali jika pertandingan itu adalah klualifikasi Piala Dunia atau Eropa. Lumayanlah katanya.

Serupa alasannya dengan kesimpulan tidak kompetitif sama sekali. Namun kali ini sepertinya sudah ada tawaran penawarnya. Mulai 6 September nanti, bergulirlah apa yang disebut sebagai UEFA Nations League (UNL). Sebuah liga yang mempertandingkan antar tim nasional anggota UEFA, bukan yunior tetapi senior.

Pertandingan serius? Ya. Mengapa demikian? Karena UNL dijadikan jawaban dari terasa tidak menariknya laga-laga uji coba selama ini. Memang UNL yang  diinisiasi sejak Tahun 2011 ini diharapkan berfungsi untuk menggantikan laga uji coba internasional dan menyajikan kompetisi di tahun dimana Piala Dunia dan Piala Eropa tidak digelar.

UEFA Nations League juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kekuatan tim nasional dari keseluruhan 55 negara UEFA yang  akan terlibat.

Liga A, B, C, D UEFA Nations League I Gambar ; The42
Liga A, B, C, D UEFA Nations League I Gambar ; The42
Bagaimana sistimnya? UEFA Nations League dibagi menjadi empat liga, yakni liga A, B, C dan liga D yang diisi berdasarkan peringkat koefisien negara yang ditentukan UEFA dan dibagi secara merata atau dapat berarti Liga A- D disusun berdasarkan level. Level tertinggi adalah Liga A dan seterusnya.

Liga A sendiri terdiri dari empat grup. Grup A1 akan diisi oleh Jerman, Prancis, Belanda. Grup A2 akan diisi oleh Belgia, Swiss, Islandia. Grup A3 akan diisi oleh Portugal, Italia, Polandia dan Grup A4 akan diisi oleh Spanyol, Inggris, Kroasia.

Sedangkan sebagai pembanding, Liga D diisi oleh negara-negara seperti Georgia, Latvia, Kazakhstan, dan Andorra.

UEFA sendiri berharap persaingan di UNL ini akan berlangsung ketat karena memang ada yang akan diberikan sebagai apresiasi setelah persaingan ini.  Selain tim-tim terbaik bisa memanfaatkan UNL untuk menguji kekuatan mereka dengan lebih serius,  dari UNL juga bisa didapatkan komposisi pot undian untuk kualifikasi Euro mendatang.

Sedangkan bagi tim-tim dengan kekuatan menengah ke bawah mereka berpeluang untuk merebut satu dari tiga slot EURO melalui play-off UNL. Dari jatah 24 tiket Piala Eropa , 20 akan diperebutkan dari kualifikasi dan sisanya didapatkan dari laga UNL ini.

Sisi menariknya lainnya adalah adanya sistim promosi degradasi bagi tim yang mampu juara di setiap Liga untuk edisi 2020.

Laga perdana UEFA Nation League ini akan berlangsung pada 6 September dengan mempertemukan Jerman melawan Perancis di Liga A/Level atas dan Kazakhtan vs Georgia di Level menengah.

Terobosan UEFA melalui UNL ini patut diapresiasi, meskipun belum dipastikan apakah ada efek positif dari pergelaran ini .

Mengapa demikian? Karena kita belum tahu pasti apakah selain di kompetisi seperti Piala Dunia dan Piala Eropa, pihak klub mau dengan sepenuh hati membiarkan pemain mereka untuk membela timnas mereka secara total? Jika UEFA gagal untuk mendorong klub untuk sepenuh hati melakukannya, maka siap-siap saja, UNL kembali menjadi laga berbeda wajah yang tetap tidak kompetitif.

Pembagian Liga dan Grup UEFA Nations League secara Lengkap.

Liga A

  • Grup A1: Jerman, Prancis, Belanda.
  • Grup A2: Belgia, Swiss, Islandia.
  • Grup A3: Portugal, Italia, Polandia.
  • Grup A4: Spanyol, Inggris, Kroasia.

Liga B

  • Grup B1: Slovakia, Ukraina, Republik Ceko.
  • Grup B2: Rusia, Swedia, Turki
  • Grup B3: Austria, Bosnia dan Herzegovina, Irlandia Utara.
  • Grup B4: Wales, Republik Irlandia, Denmark.

Liga C

  • Grup C1: Skotlandia, Albania, Israel.
  • Grup C2: Hongaria, Yunani, Finlandia, Estonia.
  • Grup C3: Slovenia, Norwegia, Bulgaria, Siprus.
  • Grup C4: Romania, Serbia, Montenegro, Lithuania.

Liga D

  • Grup D1: Georgia, Latvia, Kazakhstan, Andorra.
  • Grup D2: Belarus, Luxembourg, Moldova, San Marino.
  • Grup D3: Azerbaijan, Kepulauan Faroe, Malta, Kosovo.
  • Grup D4: FYR Makedonia, Armenia, Liechtenstein, Gibraltar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun