Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Di Balik Ketangguhan Iran di Cabang Gulat

4 September 2018   15:21 Diperbarui: 4 September 2018   15:31 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Asian Games 2018 berakhir dengan bahagia. Saya sebelumnya sempat sangsi bahwa Indonesia akan berhasil dari segi prestasi tetapi cukup yakin dari sisi kepanitiaan dan sarana prasarana. Prestasi empat emas di Asian Games sebelumnya menjadi landasan apriori tersebut.

Saya meleset. Indonesia tampil luar biasa, raihan 31 emas dengan total 98 medali dan berada di posisi keempat menjadi capaian terbaik dalam sejarah penyelenggaraan Asian Games. Hanya tiga negara adidaya di Asia, yakni Cina, Jepang dan Korsel di atas Indonesia. Bahkan Indonesia menjadi satu-satunya negara Asia Tenggara yang masuk dalam 10 besar dari 45 negara partisipan. Luar biasa.

Asian Games juga berisi berbagai kejutan. Beberapa negara cukup menarik perhatian saya. Salah satunya adalah Iran. Negara yang berada di Asia Barat Daya ini sempat menempati posisi keempat menggeser Indonesia sebelum akhirnya berada di peringkat 5 di klasemen akhir.

Jujur, hanya penampilan dari tim voli Pria Iran saja yang saya saksikan, dari situ juga saya baru tahu bahwa tim Voli Pria Iran ternyata masuk dalam 10 besar dunia dan diperhitungkan, hasilnya memang medali emas berhasil digondol dari cabang ini.

Ternyata bukan Voli yang memang sudah cukup populer di negara Ali Khamneni ini yang menjadi pendulang emas bagi Iran. Tetapi cabang olah raga keras, Gulat. 

Dari cabang gulat, Iran berhasil tampil dominan dengan meraih lima medali emas, kesemuanya dari sektor putera karena Iran tidak menurunkan tim putri di cabang ini.

Mengapa Gulat dapat menjadi cabang andalan bagi Iran di Asian Games ini? Pertanyaan sederhana ini membuka tanya saya tentang rahasia ketangguhan Iran di olah raga ini.

Ada dua kata kunci yang yang dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan ini, yaitu Varzesh-e Bastani dan Pahlavn.

Varzesh-e Bastani, Kombinasi dari Gulat, Latihan Kekuatan, dan Meditasi

Menurut berbagai catatan, gulat adalah olahraga nasional dan populer di Iran. Hal ini disebabkan gulat muncul dari budaya dari lapisan paling bawah masyarakat di Iran dengan menjadi olah raga tradisional. Di Iran, gulat tradisional ini disebut dengan Varzesh-e Bastani.

Varzesh-e Bastani adalah sejenis gulat mistis yang dikombinasikan dengan unsur-unsur tradisi Iran Kuno, Islam Syiah, dan Sufisme. Gulat ini biasanya diselenggarakan di Zoorkhaneh atau disebut sebagai house of strenght, rumah kekuatan.

Di Zoorkhaneh, para pegulat akan dilatih dengan beberapa latihan khusus dengan latar belakang puisi mistis yang dibacakan oleh seorang murshed, atau para tetua melalui pengeras suara. Suasana di Zoorkhaneh ini terasa sangat spiritual dan tenang.

Zoorkhaneh I Gambar : Hossein Zoolvevand
Zoorkhaneh I Gambar : Hossein Zoolvevand
Di dinding Zoorkhaneh juga terpasang lukisan para pahlawan legendaris Iran seperti Rostam, Sohrab dan lain-lain. Tentu saja hal ini untuk memotivasi para pegulat untuk berlatih lebih keras. Di abad modern ini, Zoorkaneh masih terus dipertahankan dalam tradisi yang kental.

Meski aktivitas di  Zoorkhaneh  menurut orang barat terlihat sebagai kombinasi yang aneh dari gulat, latihan kekuatan, dan meditasi namun cara ini menjadi cara terbaik untuk mengembangkan metode pengembangan pribadi dan masyarakat - disertai dengan simbol warisan budaya. Hasilnya adalah  prestasi.  

 Pahlavn, Gulat adalah Teladan Hidup

Di Iran, para pegulat sangat dihormati.  Bahkan ada gelar khusus bagi para pegulat yaitu Pahlavan.  Bagi masyarakt Iran, gulat lebih dari sekadar sebuah olahraga. Seperti penjelasan tentang Varzesh-e Bastani di atas, gulat juga adalah mengenai budaya, tradisi kuno dan sebuah ritual.

Meski tampak kompleks, namun intinya adalah seorang pegulat atau Pahlavan adalah orang yang menjadi panutan atau teladan bagi orang lain dalam berbagai segi kehidupan.  

Pahlavan  mesti memiliki kerendahan hati, kebaikan, moralitas dan pastinya keberanian dan kejantanan. Jika tidak mampu melakukan hal itu,  pegulat tidak pantas mendapatkan gelar Pahlavan.

Bahkan menurut berbagai sumber, di masa lalu, Pahlavan dari kota atau desa bertanggung jawab untuk menyelesaikan pertengkaran, menilai, membantu orang miskin dan berdiri melawan ketidakadilan. Inilah mengapa olah raga ini menjadi sangat populer dan menjadi impian dari anak-anak muda di Iran.

Takhiti Sebagai Legenda Gulat Iran

Gholamreza Takhti I Gambar : Alexander Medved
Gholamreza Takhti I Gambar : Alexander Medved
Prestasi di cabang gulat  ini juga diakui dikarenakan keberhasilan para pegulat di era modern untuk menjembatani tradisi Varzesh-e Bastani  dan Pahlavan dengan gulat modern.  

Untuk itu, nama Gholamreza Takhti pantas dikedepankan. Takhti yang besar dari gulat tradisional mmapu membawa nama Iran harum di mata dunia pada periode 1951-1961. 

Keberhasilan Takhti  membuatnya menjadi orang yang paling populer, dan dicintai di Iran. Tetapi seperti Pahlavans sejati,  Takhti  dikenal karena integritas dan sportifitasnya di dalam dan di luar arena. Sampai saat ini setelah setengah abad kematiannya (7 Januari 1968),  Takhti  masih disebut sebagai  "Jahan Pahlavan," atau Juara Dunia. Teladannya memacu ribuan pemuda Iran untuk mencoba mengikuti jejaknya.

Oleh karena Takhtilah lahirlah nama-nama seperti Hassan Yazdanicharati, Alireza Karimimachiani dan tentu saja Hamid Sourian, juara dunia enam kali yang dijuluki Nabeghe alias si jenius. Nama-nama pemuda Iran yang bukan sekedar mengejar prestasi tetapi mempertaruhkan simbol Pahlavan sejati.

Apa yang bisa kita pelajari dari ini semua? Olah raga bukan sekedar melihat sebuah pertandingan atau perlombaan. Tetapi olah raga sejati adalah cara melihat makna di balik olah raga itu sehingga lahir manusia dengan karakter luar biasa di dalam dan di luar arena.

Asian Games mungkin telah usai. Berbagai prestasi sudah tercatat sejarah dan bonus juga sudah masuk ke dalam rekening para atlet yang berprestasi. Semua rakyat Indonesia berbangga dan berbahagia buat mereka. Tetapi tentu kita akan lebih berbahagia jikalau sesudah Asian Games ini karakter Pahlavn akan menjadi bagian tak terpisahkan yang akan terus menginspirasi bagi seluruh rakyat Indonesia.

Referensi :

The Ancient Roots of Iran Wrestling

Sabet 5 Emas, Iran Juara Umum Gulat Asian Games 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun