Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Belajar dari Rikako Ikee, Atlet Terbaik di Asian Games 2018

2 September 2018   20:39 Diperbarui: 3 September 2018   08:44 1682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

 "Saya tidak berpikir itu adalah renang terbaik saya hari ini, saya telah melakukan latihan yang lebih baik dan saya bisa melakukan yang lebih baik di masa depan." - Rikako Ikee

Ungkapan di atas dikatakan oleh Rikako Ikee, perenang wanita cantik asal Jepang, bukan di Asian Games 2018, tetapi dikatakannya tiga tahun lalu di Kejuaraan Dunia Renang Junior 2015 di Singapura. Saat itu perenang asal Tokyo ini masih berusia sangat muda, 15 tahun.

Rikako Ikee memang fenomenal saat itu. Ikee tampil amat memukau. Emas nomor 50 meter dan 100 meter gaya kupu-kupu berhasil diraihnya. Bahkan di kedua nomor ini Ikee berhasil mencetak rekor baru. Prestasi fenomenal itu dilengkapi dengan medali perak di nomor 50 meter gaya bebas. Ikee juga tercatat sebagai perenang Asia pertama yang dapat meraih emas di nomor 50 meter di Kejuaraan tersebut dalam kurun waktu sembilan tahun.  

Atas prestasi tersebut pujian setinggi langit diberikan kepada wanita yang lahir pada 4 Juli 2000 ini, julukan "Pocket Rocket" langsung diberikan pada dirinya.

Luar biasanya adalah Ikee tidak mabuk akan pujian yang diberikan kepadanya dan tidak cepat puas akan prestasinya. Setelah yakin untuk tampil lebih baik di masa depan, di Asian Games 2018 ini prestasi Ikee semakin meroket.

Rikako Ikee berhasil menjadi atlet terbaik (MVP) Asian Games 2018 setelah meraih enam medali emas. Keenam medali emas Ikee diraih dari nomor 50 meter gaya bebas,100 meter gaya bebas, 50 meter gaya kupu-kupu, 100 meter gaya kupu-kupu, 4x100 meter gaya bebas estafet dan 400x100 meter gaya campuran estafet.

Keenam medali emas ini dilengkapi dengan raihan dua medali perak. Yakni dari nomor 4x100 meter estafet dan 4x200 meter gaya bebas. Tak hanya meraih medali, Rikako Ikee juga tercatat sukses memecahkan enam rekor pada Asian Games 2018. Luar biasa.

Belajar dari Ikee, tentu saja prestasi ini diraih tidak dengan mudah dan tanpa usaha. Sebagai seorang Jepang, filosofi kerja manusia Jepang menjadi pondasi yang kokoh dari pencapaian prestasinya tersebut. Paling tidak ada 3 (tiga) prinsip yang dapat diketengahkan.

Pertama, prinsip Bushido. Bushido yang berarti 'ksatria' ini merupakan gaya hidup golongan samurai pada masa feodal Jepang. Seorang samurai memiliki loyalitas dan totalitas terhadap tuannya.

Dalam etos kerja masyarakat Jepang semangat Bushido diterjemahkan bukan sekadar loyalitas dan pengabdian tinggi tetapi juga kerja keras. Prinsip tentang semangat kerja keras ini sangat dijunjung tinggi oleh orang Jepang.

Sebagai seorang perenang yang betinggi dibawah 170 cm (hanya 167 cm), Ikee sadar bahwa dia harus melakukan latihan dengan usaha yang luar biasa untuk meraih hasil maksimal agar bisa bersaing dengan perenang yang jauh lebih tinggi darinya dari negara Asia lainnya dan Eropa. Ikee sampai saat ini berhasil menerapkan prinsip ini dengan amat baik.

Kedua, prinsip Keishan. Keishan berarti kreatif, inovatif, dan produktif . Prinsip ini mengajarkan bahwa  orang Jepang tidak takut untuk berkarya secara kreatif dan melakukan inovasi-inovasi yang berbeda. Rikako Ikee terus berusaha untuk tidak sekedar berlatih tetapi menemukan cara untuk dapat mencatat hasil yang lebih maksimal.

"Aku akan terus membangun diriku menjadi lebih kuat" ujar Ikee pada Tahun 2015, sesaat setelah berhasil membuat dua rekor baru saat itu. Sekarang enam rekor baru berhasil dicatatkan atas namanya di Asian Games 2018.

Ketiga, prinsip Kaizen. Kaizen menekankan ketepatan waktu dan fokus dalam menyelesaikan pekerjaan. Artinya, fokus dan tidak boleh menunda-nunda agar pekerjaan selesai sesuai jadwal yang ditentukan.

"Sebenarnya setelah pertandingan renang saya sudah berencana pulang ke Jepang. Tapi Indonesia adalah negara yang indah. Saya sangat menikmati tinggal di sini dan saya sangat menikmati kemenangan saya ini." ujar Ikee setelah menerima penghargaan sebagai atlet Asian Games dari Wakil Presiden Kehormatan OCA Wei Ji Zhong di Main Press Centre, JCC, Senayan, Minggu (2/9/2018).

Meski sangat senang meraih penghargaan sebagai atlet terbaik Asian Games 2018, Ikee mengatakan bahwa dia tidak mau terlalu lama larut dalam euforia kemenangan sehingga lupa untuk fokus yang lebih besar yaitu Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang.

"Dua tahun ke depan bisa pendek atau panjang. Tapi Olimpiade akan dilaksankan di negara saya tentu saya akan melakukan yang terbaik" ujar Ikee.

Menjadi atlet terbaik di Asian Games, Rikako Ikee mengikuti jejak  Atlet Jepang lain seperti  Koji Ito dari cabang atletik  pada 1998, Kosuke Kitajima dari renang pada 2002, dan Kosuke Hagino juga dari renang  pada 2014. Ikee sekaligus menjadi MVP  wanita pertama di Asian Games.

Belajar dari Rikako Ikee, dengan prinsip Bushido, Keishan dan Kaizen, semoga para atlet kita dapat berpikiran demikian. Gelontoran bonus yang amat besar semoga tidak mengaburkan dan membuat atlet yang telah mengharumkan nama Indonesia tidak terlalu larut lama dalam euforia kegembiraan.

Seperti Ikee, setelah Closing Ceremony, saatnya untuk menyimpan medali emas, perak dan perunggu di tempatnya. Lalu kembalilah untuk fokus, bekerja keras untuk meraih prestasi yang lebih baik di masa depan.

Referensi :

1- 2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun