Dalam etos kerja masyarakat Jepang semangat Bushido diterjemahkan bukan sekadar loyalitas dan pengabdian tinggi tetapi juga kerja keras. Prinsip tentang semangat kerja keras ini sangat dijunjung tinggi oleh orang Jepang.
Sebagai seorang perenang yang betinggi dibawah 170 cm (hanya 167 cm), Ikee sadar bahwa dia harus melakukan latihan dengan usaha yang luar biasa untuk meraih hasil maksimal agar bisa bersaing dengan perenang yang jauh lebih tinggi darinya dari negara Asia lainnya dan Eropa. Ikee sampai saat ini berhasil menerapkan prinsip ini dengan amat baik.
Kedua, prinsip Keishan. Keishan berarti kreatif, inovatif, dan produktif . Prinsip ini mengajarkan bahwa  orang Jepang tidak takut untuk berkarya secara kreatif dan melakukan inovasi-inovasi yang berbeda. Rikako Ikee terus berusaha untuk tidak sekedar berlatih tetapi menemukan cara untuk dapat mencatat hasil yang lebih maksimal.
"Aku akan terus membangun diriku menjadi lebih kuat" ujar Ikee pada Tahun 2015, sesaat setelah berhasil membuat dua rekor baru saat itu. Sekarang enam rekor baru berhasil dicatatkan atas namanya di Asian Games 2018.
Ketiga, prinsip Kaizen. Kaizen menekankan ketepatan waktu dan fokus dalam menyelesaikan pekerjaan. Artinya, fokus dan tidak boleh menunda-nunda agar pekerjaan selesai sesuai jadwal yang ditentukan.
"Sebenarnya setelah pertandingan renang saya sudah berencana pulang ke Jepang. Tapi Indonesia adalah negara yang indah. Saya sangat menikmati tinggal di sini dan saya sangat menikmati kemenangan saya ini." ujar Ikee setelah menerima penghargaan sebagai atlet Asian Games dari Wakil Presiden Kehormatan OCA Wei Ji Zhong di Main Press Centre, JCC, Senayan, Minggu (2/9/2018).
Meski sangat senang meraih penghargaan sebagai atlet terbaik Asian Games 2018, Ikee mengatakan bahwa dia tidak mau terlalu lama larut dalam euforia kemenangan sehingga lupa untuk fokus yang lebih besar yaitu Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang.
"Dua tahun ke depan bisa pendek atau panjang. Tapi Olimpiade akan dilaksankan di negara saya tentu saya akan melakukan yang terbaik" ujar Ikee.
Menjadi atlet terbaik di Asian Games, Rikako Ikee mengikuti jejak  Atlet Jepang lain seperti  Koji Ito dari cabang atletik  pada 1998, Kosuke Kitajima dari renang pada 2002, dan Kosuke Hagino juga dari renang  pada 2014. Ikee sekaligus menjadi MVP  wanita pertama di Asian Games.
Belajar dari Rikako Ikee, dengan prinsip Bushido, Keishan dan Kaizen, semoga para atlet kita dapat berpikiran demikian. Gelontoran bonus yang amat besar semoga tidak mengaburkan dan membuat atlet yang telah mengharumkan nama Indonesia tidak terlalu larut lama dalam euforia kegembiraan.
Seperti Ikee, setelah Closing Ceremony, saatnya untuk menyimpan medali emas, perak dan perunggu di tempatnya. Lalu kembalilah untuk fokus, bekerja keras untuk meraih prestasi yang lebih baik di masa depan.