Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Jokowi, Bung Karno dan Asian Games yang Bukan Sekadar "Games"

15 Agustus 2018   06:36 Diperbarui: 15 Agustus 2018   17:30 1194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembukaan Asian Games 1962 I Sumber Gambar : repro dari GBK ke GBK

"Saya titip kebanggaan negeri ini ada di saudara, seluruh atlet yang berlaga. Yakinlah 263 juta penduduk Indonesia berada di belakang saudara semua untuk berkumandangnya Indonesia Raya dan Merah Putih setelah nanti ada kemenangan setelah bertanding. Jagalah nama baik negara, bertanding secara sehat dan fair. Selamat berjuang," --  Jokowi.

Kutipan di atas adalah bagian dari pesan yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo pada saat acara pelepasan kontingen Indonesia yang akan berlaga di  Asian Games 2018 di Istana Negara. 

Sebanyak 1.383 orang Indonesia dengan perincian 938 atlet, 365 ofisial dan 80 heaquarter akan bersaing dan bertanding di antara 16 ribu orang dari 45 negara dalam pesta olah raga terbesar se-Asia tersebut.

Jika mau diurai, pesan semangat Jokowi itu menyiratkan paling tidak tiga makna yang begitu dalam. Pertama, para atlet adalah duta dari kebanggaan bangsa yang dipercaya akan terpancar nyata kala pertandingan berlangsung. Kedua, para Atlet tak perlu gentar karena 263 juta penduduk Indonesia akan mendukung, dan terakhir, nama baik negara dalam sebuah pertandingan yang sehat dan fair adalah landasan etik utama yang harus dipegang teguh.

Gelora semangat dalam rasa bangga sebagai wakil Indonesia untuk menjaga nama baik negara sebenarnya bukan milik para atlet semata, tetapi diharapkan milik segenap rakyat Indonesia pada Asian Games ini.

Bangga seperti apa yang dimaksud? Bangga akan prestasi, bangga akan megahnya venue-venue yang telah disiapkan dan bangga karena kehangatan dan keramahan budaya Indonesia sebagai tuan rumah terhadap tamu-tamu yang datang dari berbagai negara.

Artinya, Asian Games bukan sekedar games semata. Ajang olah raga yang pada awalnya dicetuskan oleh Guru Gutt Sondhi (India) saat Olimpiade London 1948 itu adalah sebuah kesempatan bagi bangsa kita semakin dapat membangun Indonesia tercinta, membangun bangsa dan memperkenalkan siapa Indonesia di mata internasional.

Sejarah sudah menyatakan hal itu begitu tegas dan jelas. Menjelang Asian Games 1962 di Jakarta, di depan para atlet yang akan bertanding, Presiden saat itu, Soekarno atau Bung Karno memecut semangat bangsa dengan begitu hebatnya.

"Kita ingin membangun manusia Indonesia baru, menciptakan manusia Indonesia baru, bukan manusia yang kecil, kecil badannya seperti zaman kolonial, tetapi manusia-manusia tegak mental. Bangsa Indonesia baru balik maupun antropologis sama sekali" kata Bung Karno berapi-api.

Pembukaan Asian Games 1962 I Sumber Gambar : repro dari GBK ke GBK
Pembukaan Asian Games 1962 I Sumber Gambar : repro dari GBK ke GBK
Bung Karno ingin agar rakyat Indonesia saat itu dan masa depan memandang Asian Games sebagai usaha perjuangan bangsa. Perjuangan untuk menciptakan manusia baru yakni meningkatkan taraf hidup rakyat Indonesia sebagai suatu bangsa yang bahagia dan terhormat di dunia.

Bung Karno ingin agar Asian Games menjadi alat perjuangan bangsa Indonesia guna mencapai tujuan revolusinya untuk mewujudkan cita-cita bangsa secara nasional maupun internasional. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun