Setelah menyamakan kedudukan melalui gol Benjanmin Pavard di menit ke-57. Sesudah itu panggung menjadi milik Mbappe. Pergerakan striker PSG itu selain cepat, namun juga sulit ditebak. Mbappe bisa muncul dari segal sisi, ketika lawan memprediksi bahwa Mbappe akan munclu dari kanan, Mbappe bisa berpindah ke kiri atau tengah.
Di menit ke-64, Mbappe berhasil mencetak gol setelah terlebih dahulu mengecoh pertahanan Argentina, melalui tendangan kaki kiri yang keras. Armani yang berusaha memblok tendangan Mbappe hanya bisa melihat bola keras itu masuk ke gawangnya. Perancis berbalik unggul 3-2 atas Argentina.
Argentina yang berusaha menambah daya gedor dengan memasukan Sergio Aguero hanya mampu memperkecil ketinggalan di penghujung pertandingan. Hingga wasit Alireza Faghani asal Iran meniup peluit panjang tanda pertandingan usai, Â kemenangan menjadi milik Perancis dengan skor 4-3.
Kematangan Perancis di Tangan Deschamps
Selain penampilan luar biasa dari Kylian Mbappe, pelatih Didier Deschamps perlu diberikan kredit khusus karena mampu memaksimalkan potensi pemain yang dimilikinya. Â Perancis semakin matang di tangan Deschamps. Paling tidak ada dua hal yang dapat menunjukan hal tersebut.
Pertama, formasi berani 4-3-3 membuat Mbappe kembali ke posisi aslinya dan Perancis semakin ofensif.
Mbappe cs sempat dihujat karena penampilan mereka di fase grup. Perancis yang segar terlihat layu, Deshamps dinilai terlalu takut untuk bermain menyerang. Ini dapat dilihat dari cara Deschamps menempatkan Mbappe dalam formasinya.
Di pertandingan awal, Mbappe dimainkan Deschamps sebagai striker tunggal di depan. Sedangkan para pemain lain diperintahkan untuk membantu penyerangan. Strategi ini sering membuat Mbappe terisolisir. Apalagi, Mbappe tidak terbiasa menjadi ujung tombak sendiri di depan.
Hal serupa juga terlihat di pertandingan kedua, Deschamps memaksa Mbappe untuk berdiri sejajar dalam skema dua striker. Mbappe juga belum fasih bermain dalam skema ini dan terlihat kebingungan.
Entah angin apa yang mendera Deschamps, dalam pertandingan melawan Argentina, Deschamps kembali menempatkan Mbappe di posisi aslinya penyerang sayap. Mbappe terlihat liar dan nyaman dari posisi ini. Hasilnya dua gol mampu dicetaknya. Jika formasi ini tidak berubah dan Mbappe semakin nyaman, Perancis dapat melangkah lebih jauh di Rusia.