Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Siko, Kisah Pilu Seorang Anak di Tengah Konflik Timor-Timur

24 Juni 2018   17:19 Diperbarui: 24 Juni 2018   20:36 2742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Siko I Gambar diolah dari NTT News.com

"Trauma tidak bisa diobati dan kita juga tidak tahu cara untuk mengobatinya" ujar Abe, sambil mengangkat bahunya.

*****

Proses film ini memang dimaksudkan untuk menjadikan karakter tokoh Siko dan keluarga sebagai medium refleksi terhadap konflik tahun 1999 tersebut.

Setiap orang yang menonton-- yang didominasi anak-anak muda Kupang dipinta Abe agar dapat menginterpretasikan film itu dalam berbagai bahasa. Namun Siko menjadi gambaran jelas bahwa ketika konflik itu terjadi, maka jelas ada korbannya, dan yang paling memilukan jika itu dialami oleh anak-anak.

Realitas Siko di jaman sekarang tampil dalam wujud berbeda dalam konteks NTT, persoalan seperti human trafficking telah secara langsung atau tidak langsung menyiratkan hal serupa, jika terlambat ditangani, yang tersisa adalah trauma-trauma dengan bekas yang amat dalam di sosok-sosok yang sangat rentan mengalaminya--termasuk anak-anak.

Di penghujung cerita, scene memperlihatkan Siko dan Obi yang tetap asyik bermain layang-layang dengan tumpukan batu dan bekas darah yang baru setiap harinya.

"Mengapa harus menggunakan gambaran layang-layang?" tanya seorang penonton Siko kepada Abe.

"Hmm.. layang-layang dapat terbang tinggi di udara, tetapi talinya dapat kita kontrol dengan mudah. Kapan kita ulur dan kapan kita akan putuskan " jawab Abe datar.

Benarkah? Mungkin....

Nokas I Gambar : youngster
Nokas I Gambar : youngster
Nb : Film Fiksi Pendek berjudul Siko ini adalah lanjutan karya Komunitas Film Kupang yang disutradarai Abe, setelah sebelumnya juga sukses dengan film dokumenter berjudul Nokas yang diputar di berbagai Festival di dalam maupun juga di luar Negeri.

Salut dan Sukses buat Abe dan Komunitas Film Kupang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun