Neymar terduduk. Kedua tangannya menutup wajahnya, terlihat dia sesenggukan. Neymar menangis. Ada apa dengan Neymar? Brasil menang atas Kosta Rika, salah satu gol pun berhasil dicetak olehnya. Tangis bahagia? Tangis karena lepas tekanan? Entahlah, yang pasti ada pergulatan emosi yang dialami oleh pria berusia 26 tahun itu.
Melawan Kosta Rika, Brasil seperti menghadapi batu cadas. Hingga 90 menit akan berakhir, Brasil menguasai bola tetapi selalu gagal untuk menceploskan bola ke gawang lawan. Pria bernama Keylor Navas juga tampil gemilang di bawah gawang Kosta Rika. Navas berulang kali menggagalkan peluang demi peluang yang didapatkan Brasil melalui striker ataupun pemain tengah mereka.
Navas membuat pendukung Selecao dan Los Ticos untuk saling menahan napas. Peluang berpotensi gol mulai dari 50% hingga 100% berhasil digagalkannya. Jika tak kalah, kiper Real Madrid ini dipastikan akan menjadi man of the match.
Bahkan, Brasil hampir frustrasi karena dewi fortuna sendiri sempat mencabut keberuntungan milik Brasil ketika dihadiahi penalti dengan dianulirnya penalti tersebut sesudah wasit Bjorn Kuipers  melihat dan menganalisa tayangan VAR. Neymar yang awalnya dianggap dijatuhkan, dianggap menjatuhkan diri. Kosta Rika senang, Neymar semakin tertekan.
Namun pergulatan sarat emosi Neymar dan Brasil akhirnya lepas bebas, sesudah pada menit ke-90, Coutinho berhasil mencetak gol melalui sekelumit proses benturan bola di kotak penalti. Â
Bola dilesakan Coutinho dari jarak dekat di antara kedua kaki Navas. Saint Petersburg Stadium bergemuruh, penonton berbaju kuning melompat kegirangan sedangkan yang berwarna merah seperti mematung.
Tak lama kemudian, Brasil yang balik ditekan Kosta Rika dapat kembali mencetak gol. Douglas Costa yang baru dimasukkan di babak kedua berhasil menjadi pelayan Neymar dengan baik. Menggiring bola dari sisi kiri pertahanan Kosta Rika, Costa tak mau egois dan mengirim bola ke tengah. Neymar langsung dengan mudah mencocor bola ke dalam gawang Kosta Rika. Brasil 2 Kosta Rika 0.
Neymar langsung berlari kegirangan, berteriak dan mengeluarkan gesture seperti orang yang baru keluar penjara dan menghirup udara bebas. Gol pertama Neymar di Piala Dunia 2018 dan sekaligus "membunuh" Kosta Rika dari persaingan dapat lolos dari fase grup.
Skor yang bertahan hingga akhir pertandingan ini memang membuat Kosta Rika tidak mempunyai peluang untuk lolos lagi karena telah dua kali mengalami kekalahan. Sedangkan Brasil, dengan kemenangan ini membuat peluang mereka terbuka lebar untuk lolos dari grup E.
****
Kembali ke misteri tangisan Neymar. Mayoritas penikmat bola pasti akan setuju bahwa tangisan ini adalah ekspresi lepas dari tekanan. Piala Dunia 2018 memang menyiksa perasaan pemain-pemain berlabel super bintang seperti Neymar, sama seperti yang dialami oleh Ronaldo dan tentunya Messi.