Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Membuat Terusan Panama di Piala Dunia 2018 Rusia

18 Juni 2018   17:18 Diperbarui: 18 Juni 2018   17:31 1262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menanti Kejutan dari Roman Torres Cs I Gambar :worldcupacca

Melihat sejarah terwujudnya mahakarya ini, maka sedikit banyak kita dapat melihat kemiripannya dengan perjalanan Timnas sepak bola Panama sendiri, mungkin karena itulah timnas sepak bola dijuluki dengan nama Los Canaleros atau The Canal Man.

Terusan Panama adalah sebuah mimpi yang menjadi kenyataan sedangkan tampilnya Panama sendiri juga adalah sebuah kenyataan dari mimpi rakyat atau negara yang bermotto Pro Mundi Benefico yang berarti  Untuk kepentingan dunia.

Untuk pertama kalinya sepanjang sejarah, Panama lolos ke Piala Dunia. Jika Terusan Panama melewati lebih dari 300 tahun maka Timnas Panama harus menunggu sebelas kali kualifikasi atau sekitar 40 tahun untuk sampai ke Rusia.

Meski cukup baik dalam prestasi di kontinental sendiri seperti pernah menjadi juara Copa Centro Amerika pada Tahun 2009,  dan peringkat dua Concacaf Gold Cup (2005 dan 2013), tim berperingkat ke-55 FIFA ini perlu menunggu berganti generasi dahulu baru sukses melaju ke putaran final Piala Dunia.

Perlu juga berbagai pengorbanan dan kesabaran penantian untuk sampai ke titik ini. Pengorbanan untuk mau tanahnya dikelola oleh pemerintah AS menjadi salah satunya karena merupakan kompensasi karena AS telah membantu Panama lepas dari penjajahan Kolombia.

Ironisnya, untuk sampai ke Rusia, Panama harus rela untuk tidak terlalu terbawa memori politis dan masa lalu itu, karena untuk lolos ke putaran final, Panama harus menyingkirkan AS dalam persaingan di zona Concacaf. Dalam partai terakhir, Panama berhasil mengalahkan Kosta Rika, sedangkan AS yang hanya butuh hasil imbang malah dikalahkan oleh Trinidad Tobago. Panama bergembira, pilu di Amerika.

Jika soal penantian,  Panama adalah inspirasi.  Skuad Panama diisi oleh pemain-pemain yang penuh dengan keyakinan bahwa mereka suatu saat akan lolos ke Piala Dunia, entah kapan. Pilar-pilar mereka adalah para pemain senior yang berjuang dengan keringat dan air mata sampai di titik ini. Pemain-pemain yang langsung diangkat oleh Presiden Juan Carlos Varela sebagai pahlawan nasional dan menjadikan libur nasional di hari kelolosan mereka tersebut.   

Sebut saja pemain relatif tua seperti Luis Tejada dan Blaz Perez yang telah berusia 37 tahun, kiper Jaime Panedo (36 thaun) dan sang kapten sekaligus motor di lini belakang, Roman Torres. Khusus untuk Tejada dan Perez, kedua pemain ini adalah andalan Panama di lini depan sekaligus menjadi pencetak gol terbanyak bagi Panama sepanjang sejarah dengan 43 gol.

Hernan Dario Gomez merayakan keberhasilan Panama I Gambar : Panama Today
Hernan Dario Gomez merayakan keberhasilan Panama I Gambar : Panama Today
Kedua pemain yang telah berkelana ke berbagai negara seperti Kolombia dan Uni Emirat Arab dalam karir mereka menjadi tumpuan pelatih Hernan Dario Gomez untuk membuat kejutan di Rusia nanti. Pelatih Gomez juga bukanlah pelatih yang dipandang sebelah mata minimal soal pengalaman. Dario Gomez membawa Kolombia ke Piala Dunia 1998 dan Ekuador ke Piala Dunia 2002 dan sekarang membawa Panama ke Piala Dunia 2018.

Dario Gomez hanya kalah dari nama-nama seperti Henri Michels, Bora Milutinovic dan Carlos Parreira sebagai mantan pelatih yang mampu membawa lebih dari tiga negara berlaga di putaran Final Piala Dunia.

Para pemain senior dan pelatih Dario Gomez tentu akan mengusahakan yang terbaik dalam penampilan mereka di Rusia ini dengan mengusung motivasi bahwa ini bisa saja menjadi putaran final Piala Dunia terakhir mereka. Motivasi ini bisa membuat Panama tampil penuh kejutan di grup berisi Belgia, Inggris dan Tunisia ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun