Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menikmati Perjalanan Mimpi Timnas Islandia

16 Juni 2018   22:25 Diperbarui: 16 Juni 2018   22:40 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendukung Islandia di Spartak  Arena terus memberikan dukungan kepada Islandia. Skor masih 1-1 dan Islandia terus ditekan oleh Argentina hampir sepanjang babak kedua. Mereka sepertinya bersorak bukan agar Islandia mampu menang atas Argentina, namun lebih sederhana daripada itu, yakni agar punggawa Islandia yang berada di lapangan tetap menikmati perjalanan mimpi mereka.

Lapangan saat itu adalah mimpi bagi Islandia. Untuk pertama kalinya mereka dapat tampil di putaran final Piala Dunia. Lanjutan dari mimpi mereka ketika sanggup tampil perdana di Piala Eropa 2016 dan berprestasi baik dengan melaju ke perempat final.

Di Euro 2016 itu, meski akhirnya dikalahkan oleh tuan Rumah Perancis di babak perempat final, namun Islandia yang dilatih oleh Lars Lagerback terus bersukacita bersama para pendukungnya bersama 334 ribu rakyat Islandia karena berhasil mencapai prestasi yang bagai mimpi yang menjadi kenyataan.

Bahkan Presiden Islandia, Olafur Ragnar Grimsson memberikan hormat secara luar biasa karena menginspirasi seluruh rakyat negara kecil di Eropa Skandinavia tersebut.  "Ini adalah perjalanan sebuah bangsa dengan cara yang luar biasa," ujar Grmsson.

Perjalanan mimpi itu ternyata tak berhenti sampai di situ. Ditinggalkan Lagerback karena memilih untuk selanjutnya melatih Norwegia, Islandia ternyata bisa tampil memikat di kualifikasi Piala Dunia 2018. Dipimpin mantan dokter gigi sekaligus asisten Lagerback, Heimir Hallgrimsson.

Bergabung dengan negara yang tak asing dengan gelaran Piala Dunia seperti Kroasia, Ukraina dan Turki, Islandia menjadi pemuncak klasemen grup sehingga lolos ke Rusia.  Di Rusia, Islandia tergabung di grup yang tak mudah yakni di Grup D bersama Argentina, Kroasia dan Nigeria.

Laga perdana mereka langsung tak mudah karena harus berhadapan dengan Argentina. Islandia ternyata terus menjalani perjalanan mimpi mereka, Argentina berhasil ditahan imbang 1-1, gol pertama Islandia di Piala Dunia, sekaligus poin pertama di debut mereka.

***

Pertarungan yang sulit bagi Islandia, statistik menunjukan hal itu. Argentina mengusai bola hingga 72 persen dengan percobaan tembakan mencapai 28 kali bandingkan dengan Islandia dengan 8 tendangan. Namun pertahanan Islandia patut diacungi jempol. Pelatih Hallgrimsson berhasil membuat Islandia tampil ala Italia dengan super cattenacio.

Hal ini membuat dari 28 kali percobaan tembakan, hanya 7 kali tembakan Argentina yang berhasil sampai ke gawang. Selain itu bola melebar atau terbentur di kaki para pemain Islandia.

Ada beberapa kejadian kunci yang mampu membuat Islandia sukses menahan Argentina. Pertama, respon cepat mereka atas gol Aguero. Setelah Argentina membuat papan skor berubah melalui aksi Aguero di menit ke-19, Islandia cepat berespon.

Alfred Finnbogason berhasil membuat skor menjadi imbang sesudah menjebol gawang Argentina yang dikawal Caballero di menit ke-23. Selebih itu, Islandia terus bertahan dan berharap gawang mereka yang dikawal Halldorson tidak kebobolan lagi.

Messi gagal penalti I Gambar : Sun
Messi gagal penalti I Gambar : Sun
Kedua, faktor kegagalan penalti Messi. Argentina mendapatkan peluang emas setelah wasit Marciniak Szymon asal Polandia menunjuk titik penalti di menit ke-65. Sayang Messi gagal menunaikan tugasnya dengan baik. Tendangannya berhasil digagalkan Halldorson.

Peristiwa itu membuat para pemain Islandia semakin percaya diri, sebaliknya Argentina terlihat panik dan kebingungan. Pelatih Argentina, Jorge Sampaoli bahkan terkesan terlambat memasukan Gonzalo Higuain di menit ke-84. Hingga akhir pertandingan, Argentina gagal memetik poin penuh.

Sebuah kegagalan yang sangat menyakitkan, karena selain memutus rekor selalu menang mereka di pertandingan awal di gelaran 3 Piala Dunia terakhir, kegagalan ini diwarnai dengan kesialan sang messiah menuntaskan penalti menjadi gol.

Sebaliknya, Islandia pantas bersukacita. Hasil seri ini membuat mereka akan semakin percaya diri menyambut laga mereka selanjutnya melawan Nigeria. Islandia sudah berhasil melewati ujian terberat mereka di grup, dan berharap mimpi mereka tetap indah ketika melakoni laga selanjutnya.

Akan terlalu prematur jika sesudah laga ini, kita bisa menentukan siapa yang akan lolos ke babak selanjutnya? Berbagai kemungkinan masih bisa terjadi. Argentina tetap akan berbahaya, apalagi jika Sampaoli berhasil menemukan pendekatan terbaik bagi penampilan La Albiceleste selanjutnya serata berharap Messi bisa tampil lebih baik.

Selain itu, Islandia bisa saja hanya membuat kejutan di laga awal, dan harus takluk dari Nigeria dan Kroasia yang notabene kekuatan mereka seimbang. Kuat melawan tim kuat dan lembek ketika melawan tim yang lebih lemah. Bisa juga sebaliknya, perjalanan mimpi mereka akan bertambah panjang di Rusia. Tak ada yang dapat memprediksi.

Ini berarti bahwa grup D akan sangat menarik untuk dinanti perjalanannya  yang bisa kita saksikan sambil ingat jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun