Pendukung Islandia di Spartak  Arena terus memberikan dukungan kepada Islandia. Skor masih 1-1 dan Islandia terus ditekan oleh Argentina hampir sepanjang babak kedua. Mereka sepertinya bersorak bukan agar Islandia mampu menang atas Argentina, namun lebih sederhana daripada itu, yakni agar punggawa Islandia yang berada di lapangan tetap menikmati perjalanan mimpi mereka.
Lapangan saat itu adalah mimpi bagi Islandia. Untuk pertama kalinya mereka dapat tampil di putaran final Piala Dunia. Lanjutan dari mimpi mereka ketika sanggup tampil perdana di Piala Eropa 2016 dan berprestasi baik dengan melaju ke perempat final.
Di Euro 2016 itu, meski akhirnya dikalahkan oleh tuan Rumah Perancis di babak perempat final, namun Islandia yang dilatih oleh Lars Lagerback terus bersukacita bersama para pendukungnya bersama 334 ribu rakyat Islandia karena berhasil mencapai prestasi yang bagai mimpi yang menjadi kenyataan.
Bahkan Presiden Islandia, Olafur Ragnar Grimsson memberikan hormat secara luar biasa karena menginspirasi seluruh rakyat negara kecil di Eropa Skandinavia tersebut. Â "Ini adalah perjalanan sebuah bangsa dengan cara yang luar biasa," ujar Grmsson.
Perjalanan mimpi itu ternyata tak berhenti sampai di situ. Ditinggalkan Lagerback karena memilih untuk selanjutnya melatih Norwegia, Islandia ternyata bisa tampil memikat di kualifikasi Piala Dunia 2018. Dipimpin mantan dokter gigi sekaligus asisten Lagerback, Heimir Hallgrimsson.
Bergabung dengan negara yang tak asing dengan gelaran Piala Dunia seperti Kroasia, Ukraina dan Turki, Islandia menjadi pemuncak klasemen grup sehingga lolos ke Rusia. Â Di Rusia, Islandia tergabung di grup yang tak mudah yakni di Grup D bersama Argentina, Kroasia dan Nigeria.
Laga perdana mereka langsung tak mudah karena harus berhadapan dengan Argentina. Islandia ternyata terus menjalani perjalanan mimpi mereka, Argentina berhasil ditahan imbang 1-1, gol pertama Islandia di Piala Dunia, sekaligus poin pertama di debut mereka.
***
Pertarungan yang sulit bagi Islandia, statistik menunjukan hal itu. Argentina mengusai bola hingga 72 persen dengan percobaan tembakan mencapai 28 kali bandingkan dengan Islandia dengan 8 tendangan. Namun pertahanan Islandia patut diacungi jempol. Pelatih Hallgrimsson berhasil membuat Islandia tampil ala Italia dengan super cattenacio.
Hal ini membuat dari 28 kali percobaan tembakan, hanya 7 kali tembakan Argentina yang berhasil sampai ke gawang. Selain itu bola melebar atau terbentur di kaki para pemain Islandia.
Ada beberapa kejadian kunci yang mampu membuat Islandia sukses menahan Argentina. Pertama, respon cepat mereka atas gol Aguero. Setelah Argentina membuat papan skor berubah melalui aksi Aguero di menit ke-19, Islandia cepat berespon.