Ketiga, pelatih Juventus, Massimiliano "Max" Allegri. Â Tak perlu heran nama Allegri disebut-sebut meski sudah menyatakan diri akan tetap di Juventus sekaligus menampik tawaran melatih Arsenal sebelumnya. Melatih Madrid adalah kehormatan dan profil Allegri dianggap cukup mumpuni, apalagi jika ingin tetap berprestasi Zidane di kompetisi Liga Champions.
Bersama Juventus, Allegri berhasil membawa Juve melaju dua kali di final dalam 4 musim kepelatihannya. Sedangkan musim ini, Juve menjadi satu-satunya tim yang berhasil mengalahkan Madrid di pertandingan fase knock-out dan itu dilakukan di Santiago Bernabeu kandang Madrid. Hanya kendalanya tidak seperti Pochettino dan Klopp, Allegri bukanlah pemuja sepak bola indah. Madrid diragukan bisa memainkan sepak bola menghibur di tangan Allegri.
Sampai tulisan ini ditulis preferensi pelatih baru Madrid semakin bertambah. Nama mantan pelatih Napoli, Maurizio Sarri juga masuk sebagai kandidat dan terakhir mantan pemain Madrid, Michael Laudrup  tiba-tiba juga diperhitungkan.
Siapapun itu, yang pasti nama itu tak akan lama diumumkan oleh Florentino Perez. Penyebabnya, Madrid perlu menyesuaikan transfer pemain sesuai dengan gaya nahkoda terbaru mereka. Kecuali, Madrid perlu menunggu pelatih-pelatih lulusan Piala Dunia 2018 yang mungkin perlu tantangan baru seusai pergelaran di Rusia itu selesai. Â Semisal pelatih Jerman, Jaochim Loew. Ah, kita tunggu saja, dimana efek domino ini akan menunjukan perhentiannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H