Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Soal Penyebab Cedera Mohamed Salah

27 Mei 2018   14:45 Diperbarui: 27 Mei 2018   16:07 3094
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Duel Ramos dan Salah I gambar : TheSlate

Tangisan dan doa dari pendukung Liverpool tidak bisa menghentikan Mohamed Salah untuk lebih lama berada di lapangan dalam laga final Liga Champions kala Liverpool melawan Real Madrid, Minggu (27/05/2018) dini hari tadi. Gesture kecewa dan sedih tergambar melalui gigitan kuku, wajah nan sedih bercampur khawatir di hampir seantero di Stadion NSC Olympiyskiy, Kiev, Ukraina. Stadion itu memang lebih nampak memerah daripada putih.

Pemain berusia 25 tahun asal Nagreg, Mesir itu menangis ketika melangkahkan kakinya keluar lapangan bahkan langsung ke ruang ganti pemain. Entah kenapa, mengapa dia tak duduk dengan rekan yang lain di pinggir lapangan. Kemungkinannya, Salah memang segera butuh perawatan bagi bahunya setelah duel dengan Sergio Ramos dan hal yang lain  adalah Salah tak mampu melihat rekan-rekannya yang terus berjuang tanpa dirinya.

Akhirnya memang Liverpool kalah dan banyak yang mengatakan bahwa hasil ini sangat dipengaruhi karena cederanya Salah. Diskusi dan kesimpulan mulai diambil berbagai pihak ketika mendengar langsung dari pelatih Juergen Klopp bahwa cedera Salah kemungkinan cukup berat, Salah mengalami cedera di bagian bahu. Dislokasi.

Pertanyaannya mengapa hal ini terjadi begitu mudah? Apakah sebelumnya Salah telah mengalami cedera sejenis atau memang pelanggaran yang dilakukan oleh Ramos begitu keras dan kejinya?

Saya mencoba mencari data jenis cedera Salah sebelumnya, minimal dalam setahun terakhir. Ternyata Salah belum pernah mengalami cedera bahu, umumnya cedera yang dialami Salah adalah pada bagian kaki .

Pada akhir tahun 2017, Salah menderita cedera di kaki kala bertemu dengan Leicester, di penghujung laga Salah terlihat pincang. Klopp terpaksa harus mengistirahatkan Salah sesudah tampil impresif dengan mencetak  17 gol dari 21 pertandingan.

Cedera terakhir yang dialami Salah adalah ketika Liverpool berhadapan dengan Manchester City di laga perempat final Liga Champions.

Sesudah menang melawan City 3-0, Salah didiagnosis mengalami cedera otot meski tak serius. Sempat tak bermain di beberapa pertandingan, selanjutnya Salah bisa dimainkan di lanjutan laga Liga Champions hingga final.

Artinya cedera Salah adalah  murni karena duel dengan Ramos?

Kemungkinan besar ya, meski beberapa pengamat masih mengatakan tidak. Misalnya, mantan gelandang Chelsea, Frank Lampard, yang mengatakan bahwa Ramos tak bersalah dalam insiden itu.

Lampard mengatakan bahwa itu duel yang biasa, dan tangan memang tanpa disadari saling mengunci. Selanjutnya kedua pemain terjatuh, dan sayangnya menurut Lampard, Salah jatuh dalam posisi yang tak tepat saja.

Pernyataan Lampard memang masuk akal. Namun tidak demikian dengan pelatih Liverpool, Juergen Klopp. Klopp sadar bahwa menyalahkan Ramos atas kekalahan Liverpool akan membuat dirinya semakin seperti pecundang.

Karenanya, pelatih asal Jerman itu beranggapan insiden yang terjadi itu dimatanya nampak seperti adengan orang bergulat, dan Salah adalah korban.

Jika menggunakan pola pikir Klopp yaitu bergulat maka dapat disebutkan bahwa Ramos telah berhasil melakukan teknik bantingan yang sempurna. Jenisnya dapat disebut sebagai teknik bantingan bahu, teknik susupan ketiak atau teknik tarikan tangan. Ketiga jenis bantingan itu jika dilakukan pada orang awam pasti akan mengakibatkan lawan terjatuh atau cedera.

Sebenarnya jika lebih jauh kita melihat, gerakan Ramos itu juga mirip dengan gerakan olahraga judo yang juga mengutamakan bantingan dan kuncian. Meski tak sesempurna teknik bantingan yang diperkenalkan Jigoro Kano, pendiri olahraga ini pada thaun 1895, namun gerakan Ramos sedikit mirip gerakan dasar dari dua gerakan di judo yaitu Tai Otoshi dan hikite.

Tai otoshi itu adalah teknik bantingan sambil menjatuhkan badan sedangkan hikite itu berarti menggunakan tangan untuk menarik jika mendorong disebut Oshite.

Akan tetapi, kita jangan berpikir bahwa Ramos belajar hal ini, lantaran memang tak ada data pendukungnya. Hanya kebetulan gerakan dasarnya yang mirip.

Nasi sudah menjadi bubur, Salah sudah cedera. Saya yakin jika Salah masih ada di lapangan hasilnya bisa berbeda, meskipun d isisi lain ada kejeniusan taktik yang mampu diperlihatkan oleh Zidane di pertandingan itu. Dan Madrid pun sudah juara dan respek bagi Liverpool.

Kita kembali ke kabar terakhir Mohamed Salah. Kabar terakhir dipastikan benar bahwa Salah telah mengalami cedera di tulang bahu dan selangka.

Menurut pengalaman medis, penyembuhannya membutuhkan waktu hingga 3 minggu dengan tambahan beberapa waktu untuk pemulihan.

Timnas Mesir pasti sedang harap-harap cemas apakah Salah bisa tampil di Piala Dunia 2018 Rusia atau tidak.

Akan sangat menyedihkan jika Salah tak berhasil tampil menilik segala upaya yang telah dia lakukan untuk kelolosan Mesir. Apalagi performa menghiburnya pasti akan selalu dinanti oleh setiap penikmat sepak bola.

Semoga cepat sembuh Salah!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun