Saya tidak merasa bahwa Liverpool lebih lapar dari kami karena Real Madrid menghadapi partai ini seperti final pertama kami," ujar Sergio Ramos, Kapten Real Madrid.
Sudah beberapa hari ini saya ingin menunggu komentar langsung para pemain dari Real Madrid dan Liverpool, dua klub yang akan bertanding di final Liga Champions 2017/18 di Kiev. Apa yang akan saya lakukan? Saya akan menilainya dan dengan mudah membuat prediksi bahwa tim itu akan kalah.
Komentar seperti apa yang akan saya nilai? Komentar yang arogan, angkuh dan sombong. Saya bukan meniru perkataan seorang penyair Yunani bernama Aesopus yang berkata Kesombongan diri akan membawa kehancuran. Â Namun pengalaman sebelum laga final musim lalu membuktikan bahwa komentar yang berisi kesombongan akan menjadi awal dari sebuah kekalahan.
Sebelum pertandingan final antara Real Madrid menghadapi Juventus pada musim 2016/17, Juventus sedang berada dalam kepercayaan diri yang tinggi. Jawara Italia ini lebih diunggulkan apalagi dalam perjalanan ke final mampu secara meyakinkan menyingkirkan rival abadi Madrid, Barcelona.
Pemain belakang Juventus, Giorgio Chiellini  bahkan mampu menilai kepantasan mereka meraih gelar Liga Champions saat itu. "Dibandingkan dengan masa lalu, kami sudah matang," kata Chiellini saat mempersiapkan diri menghadapi pertandingan final.
Pelatih Juventus, Max Allegri sebenarnya sudah mengingatkan para pemainnya untuk berkomentar dan tidak terlalu percaya diri. Dalam suatu kesempatan bahkan Allegri menyatakan hal tersebut dengan begitu jelas. "Saya tidak suka kalau pemberitaan tentang Juventus berlebihan. Real Madrid tim yang sangat kuat dan layak dihormati. Pemenang partai final akan ditentukan lewat detail-detail kecil" ujar Allegri.
Setuju dengan Allegri, sesuatu yang berlebihan apapun itu akan membahayakan, termasuk kepercayaan diri. Puncaknya, ketika pemain Juventus dan Madrid berada di terowongan sebelum masuk ke lapangan Millenium, Cardiff, Kapten Juventus, Gianluigi Buffon tertangkap kamera mengatakan sesuatu.
"Lawan kita Fiorentina" ucap Buffon, mengomentari warna jersey Madrid yang menggunakan jersey berwarna ungu mirip dengan klub Seri A, Fiorentina. Buffon mungkin tidak bermaksud menyindir Madrid dan mungkin hanya sedikit memberi motivasi kepada rekan-rekannya, namun tidak sedikit yang mengatakan bahwa Juventus memang sedikit arogan karena mungkin yakin dapat memenangkan laga tersebut. Hasilnya? Juventus dibantai Madrid dengan skor 1-4.
Membaca komentar kapten Real Madrid, Sergio Ramos yang mengatakan bahwa hasrat mereka lebih besar dari Liverpool maka saya menganggap bahwa Madrid bisa saja telah mengalami hal yang sama dirasakan oleh Juventus.
Bahkan tak sedikit pengamat yang mengaminkan prediksi Vicente Del Bosque, bahwa Madrid akan menang telak dari Liverpool saat laga final nanti. Zidane dianggap lebih jenius dari Klopp dan Ronaldo lebih siap dari Mo Salah. Â Sayangnya, catatan optimisme ini membuat pemain Madrid seperti over confident menghadapi laga ini, terbukti dengan perkataan dari sang Kapten sendiri, Sergio Ramos.
Jika musim lalu, komentar berlebihan Juventus membuat mereka dihajar dari Real Madrid maka mungkin saja kali ini giliran Madrid yang akan dihajar oleh Liverpool.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H