Solusinya apa? Strategi transfer harus mumpuni. Bujuk dan ajak pemain-pemain berkualitas agar mau bermain dengan Arsenal, terutama untuk mengisi lini belakang dan tengah. Meskipun ini akan sulit karena harga tawar Arsenal yang berkompetisi di European League, membuat para pemain bintang berpikir dua kali untuk bergabung.
Mengharapkan sukses besar di jendela transfer musim panas juga menjadi sulit karena kabarnya siapapun pelatih Arsenal musim depan, tidak dibekali dengan dana transfer yang besar. Kabar tersebut pula yang membuat Allegri dan Enrique mundur secara perlahan. Di dalam kondisi tersebut, perlu diharapkan sentuhan ajaib dari Arteta untuk mengatasinya.
Sentuhan mantan pemain atau mantan kapten menjadi pelatih tim, memang akhir-akhir ini menjadi model kebijakan klub dalam membangun kembali kejayaan. Ada yang berhasil dan ada yang tidak. Pep Guardiola di Barcelona dan Antonio Conte di Juventus adalah dua contoh kebijakan tersebut. Sedangkan yang masih dalam proses adalah Gennaro Gatusso di AC Milan.
Arteta? Sepertinya Mikel Arteta masih membutuhkan waktu untuk membangun Arsenal menjadi hebat lagi. Guardiola saja membutuhkan dua musim untuk membawa City menjadi juara. Namun jika beruntung, Arteta bisa saja seperti Antonio Conte yang langsung membawa Chelsea juara di musim perdananya. Semuanya lagi-lagi tergantung kesabaran para fan, semoga fan kali ini juga sabar layaknya ketabahan menunggu gelar mayor dari Wenger. Jika tidak, rasanya Arteta tak akan bertahan lama di Arsenal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H