Mengapa 4-3-1-2 lebih dipilih dari 4-3-3?. Faktor Marcelo dan Carvajal menjadi pertimbangannya. Formasi ini lebih seimbang untuk menutup ruang kosong yang ditinggalkan oleh kedua pemain itu terutama Marcelo ketika membantu tim untuk menyerang. Kroos, Casemiro dan Modric rajin dan fasih menutup kelemahan ini.
Bandingkan jika memilih memainkan 4-3-3 dengan Gareth Bale sebagai penyerang sayap. Bale sama seperti Ronaldo kurang fasih untuk membantu pertahanan, melawan Bayern yang cepat, ruang kosong yang sempit akan mampu dimanfaatkan oleh Lewandowski Cs.
Jika kedua pelatih sudah saling tahu gaya bermain lawan, maka kira-kira apa yang akan menentukan hasil pertandingan besok? Saya kira ada dua faktor yang perlu dicermati.
Pertama, kekuatan pressing dari masing-masing tim. Pertarungan di lini tengah akan berlangsung sengit, dan adu kuat untuk menguasai bola akan tersaji. Bayern perlu waspada karena kehilangan Arturo Vidal karena cedera akan mempengaruhi kekuatan pressing mereka. Sebaliknya kuartet Madrid masih lengkap jelang pertandingan ini.
Oleh karena itu masing-masing pelatih harus mampu menginstruksikan para pemain untuk cepat menekan pemain lawan ketika kehilangan bola meski dibutuhkan stamina yang fit sepanjang 90 menit untuk melakukan ini. Siapa yang berhasil, dialah yang akan unggul.
Kedua, faktor insiden yang tercipta karena atmosfir pertandingan. Jika ingin menang, Allianz harus tampak garang. Sebelum pertandingan ini aroma balas dendam sudah digaungkan oleh media-media Jerman. Tahun lalu, Bayern dihentikan oleh Madrid secara dramatis, kali ini jangan terulang lagi.
Jika pendukung Bavarians berhasil mengintimidasi permainan Madrid di Allianz Arena, maka ada harapan agar pemain-pemain Madrid yang emosional seperti Sergio Ramos dan Marcelo dapat melakukan kesalahan yang tak perlu yang dapat dimanfaatkan. Jika berhasil, Bayern dapat unggul. Meski Bayern juga perlu kuatir karena seorang Ronaldo apabila semakin ditekan akan semakin berbahaya.
******
Sebelum pertandingan ini, rekor pertandingan antara kedua klub benar-benar seimbang. Dalam 24 kali pertemuan kedua klub membagi 11 kali kemenangan dengan dua kali laga berakhir imbang. Hal ini dapat menggambarkan kekuatan kedua klub baik secara kualitas pelatih, pemain maupun secara mental yang setara.
Perlu ada pendekatan yang tak biasa untuk bisa memenangkan pertarungan besok, jika tidak saya kira skor imbang akan terjadi besok. Namun jika harus memilih tim yang menang, saya akan memilih Bayern, meski hanya dengan skor yang tipis, 2-1.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H