Merasa sudah nyaman dan ingin menjaga kondisi Salah, Klopp akhirnya menarik pria Mesir itu keluar lapangan. Sebaliknya Di Fransesco memasukan Perroti untuk membuat Roma bermain dengan 4-3-3. Perubahan drastis terjadi di lapangan, Liverpool menjadi lebih bertahan sedangkan Roma semakin menggigit.
Tak perlu menunggu lebih lama Roma berhasil mencuri gol, dua gol sekaligus di menit ke-81 melalui Edin Dzeko dan penalti Diego Perroti di menit ke-85. Terus ditekan di akhir pertandingan, akhirnya setelah wasit asal Jerman, Felix Byrch meniup peluit panjang, skor tidak berubah. Liverpool 5, Roma 2.
**********
Jika harus menilai faktor yang menentukan kemenangan Liverpool maka saya akan menyebut 3 hal. Pertama, faktor Mo Salah. Salah sudah mencetak 43 gol bagi Liverpool dan hanya tertinggal dari rekor gol sepanjang masa milik Ian Rush dengan 47 gol. Pergerakan Salah sulit dibaca dan sangat cepat. Salah menjadi penentu dari setiap gol Liverpool. 2 gol dan 3 assist adalah satu lagi pengapaian luar biasa Salah.
Kedua, pressing ala Klopp yang mutlak berhasil. Setiap kali kehilangan bola, pemain Liverpool langsung melakukan tekanan, gegenpressing, pressing dengan tingkat tinggi hingga bola kembali direbut. Gol kedua Liverpool adalah bukti dari strategi ini.
Ketiga, kesabaran dari Liverpool untuk membobol gawang Roma. Pemain terus bergerak. Mane, Firmino dan Salah tidak berhenti bertukar posisi, sedangkan Klopp terlihat yakin bahwa akan terjadi gol. Liverpool tak gampang panik dan bermain tenang. Kesabaran yang membawa hasil besar.
Bagi AS Roma, mencetak dua gol away adalah harapan. Pendukung Roma yang seperti terdiam hingga 80 menit di Anfield, mulai kembali berteriak sedangkan fans Liverpool menjadi terdiam, kuatir marjin gol jika semakin kecil, akan membawa situasi menjadi sulit di Roma nanti.
Marjin 3 gol mungkin masih terkejar di Olimpico nanti, namun karakter Liverpool yang selalu tampil menyerang di kandang lawan sekalipun tentu akan menyulitkan AS Roma nanti. Romanisti tentu akan berharap keajaiban akan terulang lagi pekan depan, meski yang perlu disadari keajaiban itu tidak terjadi dua kali.
 Bagi Liverpudlian, saatnya bersenang. Memang masih ada leg kedua pekan depan, tetapi hari ini mari rayakan kemenangan besar atas Roma. Selamat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H