Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Abdul Idol, Netizen, dan Isu Pindahnya Marko Simic ke Besiktas

23 April 2018   23:39 Diperbarui: 24 April 2018   09:59 1093
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam acara results grand final Indonesia Idol sekali lagi Abdul menceritakan bagaimana grup musik asal Irlandia, Kodaline ikut juga mengagumi penampilan darinya di ajang pencarian bakat ini. Tentu saja ini tidak datang dengan sendirinya ini dimulai ketika Abdul menjadi cover dari lagu Kodaline berjudul 'All I Want' di ajang Indonesian Idol 2018 dengan begitu baiknya.

Cerita ini berlanjut ketika Kodaline ikut mengajak Abdul untuk terlibat dalam proyek perilisan single terbaru mereka  'Follow Your Fire'.  Sebagai informasi  hanya 5 orang terpilih di dunia yang mendapatkan kesempatan terlibat dalam proyek Kodaline tersebut. Salah satunya adalah Ahmad Abdul.

Saya berusaha untuk tidak berlebihan merespon bagaimana Kodaline berusaha "menggaet" Abdul sebagai buzzer mereka, meski secara kualitas Abdul memang memiliki hal itu. Maksud saya, saya yakin bahwa ada kekuatan lain yang dilihat oleh Kodaline selain kualitas Abdul dan menurut saya adalah netizen yang aktif di Indonesia Idol.

Data menunjukan bahwa video yang terupload oleh website resmi Indonesia Idol menurut VJ Daniel sudah dilihat dari 1 miliar orang, jumlah yang memang tidak sedikit. Indonesia Idol termasuk Abdul didalamnya dapat menjadi magnet untuk memperkenalkan musik dan kualitas mereka dan pastinya juga dapat memperkenalkan lagu dan grup musik yang dinyanyikan mereka.

Kodaline terdongkrak karena Abdul atau sebaliknya? I Gambar : Tribunnews
Kodaline terdongkrak karena Abdul atau sebaliknya? I Gambar : Tribunnews
Saya ingin bandingkan saja, Instagram Kodaline itu hanya mempunyai 253 ribu pengikut hingga tulisan ini ditulis, bandingkan dengan Instagram Abdul yang sudah melebihi 300 ratus ribu follower, jadi siapa yang diuntungkan?.

Meski secara global Kodaline lebih terkenal dari Abdul, tetapi Abdul dengan dukungan netizen Indonesia yang sangat banyak mempunyai lebih banyak pasang mata ketika ingin memosting sesuatu. Luar biasa kan?

***********

Perspektif seperti itu dapat dipakai untuk melihat isu yang mendera striker Persija, Marko Simic. Beberapa hari ini isu kepindahan striker Persija, Marko Simic menggema di sosial media. Dimulai dari unggahan foto di di Instagram-nya, Simic lantas menulis.  "Seberapa lama kita akan bersama?". Dianggap sebagai sebuah "kode" isyarat bahwa Simic akan pindah.

Isu kepindahan ini mengarahkan bahwa Simic diminati oleh Klub Turki, hal yang dibenarkan oleh sang agen, Gabriel Budi. Bukan main-main, penyerang berusia 30 tahun itu diminati oleh klub yang sangat populer di Turki, Besiktas.

Konon katanya, Simic akan diproyeksikan untuk menggantikan penyerang Cenk Tosun yang telah pindah ke Liga Inggris dengan membela Everton. Akibat isu ini, dikabarkan Netizen yang tak terima kabar tersebut, beramai-ramai menyerang akun sosial media milik klub Turki itu.  

Di dalam konteks ini, maisng-masing dapat diuntungkan. Persija, Simic, Besiktas, sepak bola Turki maupun sepak bola Indonesia?.

Mengapa, kekuatan netizen kedua klub memang berimbang. Besiktas memiliki pengikut 2 juta follower di instagram sedangkan Persija memiliki 1 jutaan pengikut. Melalui isu ini, pendukung Persija atau Indonesia yang begitu banyak tentu akan semakin mengenal klub Besiktas yang memang sudah memiliki pemain kelas dunia seperti Ryan Babel, Ricardo Quaresma ataupun pemain yang sangat dibenci Barcelona, Pepe.

Sebaliknya, Persija juga akan dikenal oleh publik sepak bola Turki yang juga dikenal sangat fanatik. Hal yang sama juga dipastikan akan terjadi untuk memperkenalkan liga masing-masing. Di Turki yang dikenal dengan Superlig atau Indonesia dengan Liga 1. Ada keuntungan secara popularitas yang akan didulang oleh kedua pihak dari meningkatnya aktifitas netizen saat isu ini terjadi.

Sehingga jika ditanya, apakah Marko Simic akankah pindah dari Persija ke Besiktas? Saya akan menjawab, ah ada kepentingan lain dibaliknya alias tidak.

Lumrahnya kejadian ini dalam sepak bola modern sudah dapat tercium dari bagaimana pesepakbola masa depan Indonesia, Egy Vikri yang dipinang oleh klub Polandia, Lechia Gdansk. Sekarang nasib Egy "terkatung" karena Gdansk harus degradasi di Liga namun klub itu secara popularitas tentu sudah naik drastis, meski lebih banyak didongkrak oleh netizen Indonesia.

Kejadian ini juga membuat indera kita ketika mendengar berita tentang transfer pemain, seperti diliriknya seorang pemain tak dikenal oleh klub besar  akan terlatih, apakah perlu untuk serius dinikmati atau hanya sebuah berita untuk mendongkrak popularitas seorang pemain atau juga sebaliknya popularitas klub. Dan semua hal itu dimulai ketika, sosial media diramaikan oleh jari-jari netizen yang berespon dengan memfollow atau mentwit.    

Artinya apa? Bagi saya agen sedang meningkatkan nilai tawar Marko Simic dengan menggunakan Besiktas, meski akhirnya Simic palingan akan pindah di sekitar Asia Tenggara. Wilayah yang membuat Simic dipuja, terkenal dan produktif mencetak gol. Sekarang tinggal kekuatan Persija sanggup membayar Simic, seiring popularitasnya yang tanpa disadari ditingkatkan juga oleh netizen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun