Seusai pertandingan melawan Manchester City, Pelatih Liverpool, Juergen Klopp mengatakan bahwa  dirinya sempat menganggap berita kemenangan AS Roma atas Barcelona, 3-0 hanyalah sebuah gurauan belaka. Gurauan yang dimaksudkan Klopp tentu adalah sesuatu yang tak bisa diterima oleh akal manusia, dan itu dinamakan keajaiban.
Keajaiban itu berbentuk kemenangan sebuah tim yang tak pernah diperhitungkan, lalu sempat kalah 1-4 di pertemuan pertama dan membalikan keadaan dengan menang 3-0 terhadap klub yang tidak pernah kalah dari klub manapun musim ini, klub terbaik dunia, Barcelona.
Hasil ini membuat laga-laga yang tersisa bergejolak, dengan sebuah pertanyaan, apakah ada keajaiban di sisa pertandingan Liga Champions besok?. Baik itu pertandingan antara Real Madrid melawan Juventus atau Bayern Muenchen melawan Sevilla?.
Dalam kacamata frasa "Keajaiban", jika memaknai ungkapan yang mengatakan bahwa tidak ada yang tak mungkin maka bisa saja esok terjadi lagi keajaiban, tetapi ada juga yang mengatakan bahwa keajaiban itu tidak terjadi dua kali. Jika itu terjadi, maka bukan namanya keajaiban tetapi kebiasaan. Haha.
Mari kita bahas satu persatu. Pertama, Real Madrid melawan Juventus. Di leg pertama, Madrid unggul 3-0 di Turin. Artinya jika ingin membuat keajaiban di Santiago Bernabeu, maka Juventus harus menang, 4-0 atau 4-1 dengan memanfaatkan keunggulan agresifitas mencetak gol.
Ada juga cara lain soal skor. Unggul 3-0 hingga selesai extra time dan berharap dapat mengalahkan Madrid melalui adu penalti. Buffon berhasil menahan tendanga Gareth Bale dan akhirnya Juventus lolos. Keajaiban.
Jika dibandingkan dengan misi AS Roma, maka ini "sedikit" lebih sulit. Juventus harus melakukan itu di kesepian dukungan terhadap mereka yaitu di kandang Madrid. Juventus harus berjuang menutup telinga mereka atas teriakan hujatan pada mereka dan dukungan pada Madrid, seraya tetap fokus.
Mungkinkah?. Ah, Madrid tanpa Sergio Ramos besok, dan akan memainkan Casemiro sebagai bek tengah. Adakah Peluang?. Ya. Tetapi tipis karena Juventus juga tampil tanpa Paulo Dybala. Lagian Madrid itu bukan Ramos, Madrid itu Christiano Ronaldo.
Misi ini terlalu sulit, jika mau jujur. Tetapi, dalam konteks keajaiban, ini saat yang tepat bagi Juventus untuk melakukan Keajaiban. Katanya, AS Roma unggul karena taktik cerdas Di Fransesco, Juventus juga berharap Allegri besok terlihat lebih cerdas dari Zidane yang botak karena terlalu pintar. Bisa juga berharap, malam ini tiba-tiba Zidane hilang ingatan. Nah...
Tapi itu kontribusinya akankecil, mendingan jika besok Christiano Ronaldo sakit perut, atau mempunyai masalah dengan salah satu cewek-ceweknya, . Entah istri, entah bukan, tetapi Ronaldo tampil buruk seperti Messi tadi pagi, maka masih ada harapan. Itu baru berita.
Bisa juga berharap, tiba-tiba Varane mencetak gol bunuh diri, dan Pjanic mencetak hattrick dan semuanya dari tendangan bebas. Atau akan lebih dramatis jikalau Buffon ikut maju ke depan saat injury time dan mencetak gol melalui sundulan. Itu baru sejarah.