Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Cinta Sepertinya Tak Cukup bagi AS Roma

10 April 2018   08:49 Diperbarui: 10 April 2018   08:53 713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kami harus bermain dengan cinta" ujar Eusebio Di Francesco, pelatih AS Roma. Entah Cinta apa yang dimaksud oleh Di Fransesco, tetapi penikmat sepak bola pasti mengerti bahwa cinta yang dimaksud oleh Di Fransesco adalah cinta yang amat besar, cinta yang dapat menghasilkan mukjizat, mengalahkan Barcelona tiga gol tanpa balas.

Di Fransesco pasti sedang menggiring optimisme fans Serigala Ibukota itu menuju tempat paling tinggi, sembari bernostalgia pada kenangan indah pada tanggal 26 Februari 2002. Saat itu di pertandingan fase grup Liga Champions, AS Roma berhasil mengalahkan Barcelona, 3-0 di Olimpico.

Gabriel Batistuta Cs saat itu berhasil menjaringkan tiga gol ke gawang Barca yang dikawal Pepe Reina, melalui Emerson Ferreira, Vincenzo Montella, dan Damiano Tommasi. Barca kala itu juga adalah tim yang dapat dikategorikan hebat karena diperkuat Rivaldo, Patrick Kluivert dan Luis Enrique, sehingga kemenangan tersebut memang patut dibanggakan.

Peristiwa 16 besar tahun lalu itulah yang ingin diulangi oleh AS Roma, pada lanjutan leg kedua babak perempat final Liga Champions 2018.  Setelah dikalahkan 1-4 oleh Barcelona di Nou Camp, AS Roma berharap agar keajaiban terjadi pada pertandingan yang akan dilangsungkan besok pukul 02.45 WIB.

Apakah cinta yang dimaksud Di Fransesco itu akan cukup membuat AS Roma lolos?. Sepertinya tak akan cukup. Jika perlu tanda-tanda "alam" untuk mengamini cinta ini menjadi kenyataan, maka tak ada tanda-tanda itu. Malahan AS Roma seperti ditinggalkan, karena semesta tidak mendukung.

Apa alasannya?. Pertama, statistik di Nou Camp. Penguasaan bola Barcelona mencapai 60 persen berbandingan 40 persen. Tendangan tepat sasaran Barca mencapi 9 kali berbandingn hanya 3 milik AS Roma. Selain itu pasukan Ernesto Valverde yang tidak lagi mengagungkan tiki-taka masih dapat melakukan operan hingga 630 umpan dibandingkan hanya 417 umpan milik AS Roma. Jomplang.

Kedua, hasil pertandingan terakhir di liga. Ketika Barcelona menang 3-1 atas Leganes, AS Roma malah harus menyerah dari Fiorentina 0-2 di kandang sendiri, Olimpico. Hasil yang tentu mempengaruhi semangat skuad sebelum pertandingan besok.

Ketiga, faktor Lionel Messi. Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap tim yang berhadapan dengan Barcelona pasti berharap agar manusia bernama Lionel Messi tidak menunjukan performa terbaiknya atau cedera. Sial bagi AS Roma, meski sebenarnya tak memiliki stamina 100% karena kurang fit, Messi masih bisa mencetak hattrick ketika menang atas Leganes. Messi siap untuk besok.

Lalu apa yang diharapkan agar tetap terjadi ketika statistik mengatakan sebaliknya?. Dari segi formasi, tak ada yang dapat dirubah. Barcelona dan AS Roma akan sama-sama memainkan 4-3-3. Jika AS Roma berharap ada lubang yang dapat dimanfaatkan ketika Barcelona menyerang seperti pada musim-musim lalu, maka Barca Velverde ini berbeda. Mereka lebih seimbang. Menyerang tetapi dengan pitch control yang terjaga.

Menurut saya AS Roma bisa berharap ketidaksempurnaan Barca itu muncul dalam satu hal, yakni berharap agar Barcelona sombong dan lupa diri. Musim ini Barca belum terkalahkan di semua ajang, bahkan mencetak rekor 38 pertandingan tanpa terkalahkan.

 Jika terlalu jumawa maka Barca akan bermain terlalu santai, dan akibatnya bisa fatal nanti. Kejadian ketika dipermak Bayern dengan agregat 7-0 pada semifinal Liga Champions musim 2013 bisa menjadi contohnya.

Saat itu, Barcelona Tito Villaneuva dihancurkan Bayern di Allianz 4-0 terlebih dahulu sebelum menang 3-0 di Nou Camp. Memang AS Roma bukan Bayern, tetapi Barcelona waktu itu lebih super dari Barca sekarang karena masih ada Xavi, Iniesta dan Dani Alves. Barcelona jumawa dan Messi tampil tidak fit.

Bisakah itu terulang lagi besok?. Haha, bukankah mengharapkan keajaiban dan cinta saja sudah cukup untuk membuat penikmat sepak bola semakin mencintai sepak bola itu sendiri, meski pada kenyataannya itu tak akan mungkin terjadi.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun