Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Lobo, Gol Bunuh Diri Simic dan Kelemahan Persija

6 April 2018   18:59 Diperbarui: 7 April 2018   10:29 2741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu saja solusinya bukan mencari bek sayap kanan baru dan tidak memainkan Novri, tetapi menurut saya timingnya yang kurang cepat. Jika Persija tahu akan berhadapan dengan tim yang memiliki sayap cepat seperti Frids Butuan, mainkan Ismed. Karena Novri juga tetap mempunyai kelebihan, sangat cepat ikut naik menyerang.

Kedua, lagi dan lagi, rotasi Simic mungkin sudah perlu untuk dilakukan. Simic bukan robot dan mesin yang hidup terus. Istirahatkan Simic satu babak dan mainkan di babak berikut, itu bisa menjadi pilihan cerdas. Dalam pertandingan ini, terlihat Simic sudah cukup lelah fisik, berduel dengan Lobo dan hanya seorang Roni Fatahillah saja, Simic sering kalah duel.

Di sisi lain, memainkan Simic, Addilson dan Bambang Pamungkas secara bersamaan, tak banyak membantu, bahkan tak bekerja dengan baik. Addilson dan Bepe bisa dijadikan sebagai suksesor Simic jika Simic diistirahatkan untuk sementara. Jika ingin Simic tetap di puncak penampilan, bantu dia secara fisik, coach Teco.

Ketiga, Persija harus memikirkan untuk membeli pemain yang bertipe playmaker. Dalam pertandingan ini, PSMS memiliki Abdul Aziz. Pemain jenis ini bukan saja mampu mengalirkan bola ke sayap, depan dengan cepat tetapi juga mampu mengontrol pertandingan.

Karakteristik pemain Persija hampir tak ada yang memiliki karakter seperti itu. Rohit Chand dan Fitra, petarung. Ramdani tukang lari menusuk dan Sandy Suthe tukang potong bola. Tak ada yang mampu memainkan irama, mengontrol pertandingan.

Hal ini sangat terasa, ketika sayap-sayap Persija mulai kelelahan, tak ada yang mampu memainkan tempo. Sangat terasa juga ketika ketiga striker bermain bersamaan, tak ada yang bertugas membagi dan menyalurkan bola, kacau. Jika tak membeli pemain jenis ini, Teco harus bisa menciptakan pemain seperti ini. Siapa itu, bisa saja di antara Ramdani, Rohit atau mungkin saja Riko Simanjuntak-- Pemain Persija, yang mungkin paling konsisten permainannya hingga saat ini.

Selanjutnya memang masih ada hal yang perlu disyukuri oleh Persija. Vava Mario Zagalo cukup bermain apik dalam pertandingan kali ini, Zagalo mampu menjadi deputi Maman Abdurahman dengan baik. Selain itu, Fitra Ridwan juga sudah berani dan bertambah kepercayaan dirinya untuk berduel di lini tengah Persija. Pemain muda ini bisa menjadi pemain masa depan Persija yang akan bersinar.

*****

Di pihak PSMS, selamat bagi coach Djajang. Kecermatan membaca pertandingan dengan memainkan pemain yang tepat berdampak besar dalam pertandingan ini. Terkhususnya penampilan pengatur serangan Abdul Aziz, Suhandi dan bek tengah bernomor punggung 7, Roni Fatahillah. Pemain ini, bahkan membuat Simic seperti takut berduel dan masuk ke kotak penalti PSMS.

Selain itu, pemain asing seperti Daihod dan terutama Lobo sudah mulai nyetel dengan gaya rap-rap ala Medan, mereka mau bermain keras dan ngotot. Jika terus seperti ini, percaya saja PSMS akan bisa merangsek ke papan atas.

Selamat PSMS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun