Tetapi Bayern tetaplah Bayern. Klub yang selalu menjadi unggulan di turnamen paling elit di Eropa ini. Performa mereka semakin hari semakin baik di tangan Heynckes. Pemain yang dulunya hampir terpinggirkan di bawah asuhan Ancelotti, seperti James, kali ini tampil menggila.
Pada tahun 2018 ini, James sudah mencetak 3 gol di Bundesliga. Sedangkan Lewandowski semakin meroket dengan mencetak 26 gol, hampir dua kali lebih banyak dari pencetak gol terdekatnya.
Heynckes mengubah Bayern semakin hebat di dalam dan di luar lapangan. Di dalam lapangan, permainan pressing Bayern dengan 4-3-3, atau 4-2-31, berjalan dengan baik. Sayap-sayap Bayern, tampil ganas, mengandalkan Ribery, Robben, Coman ataupun Robben, ditunjang dengan bek sayap licin seperti Alaba dan Kimmich.
Bayern sangat ofensif.
Di luar lapangan, semua pemain meghormati Heynckes. Sikap kebapakan Heynckes bahkan membuat Vidal yang biasanya bengal, mau tunduk dan taat, serta tak segan memberi tempat pada pemain baru seperti Tolliso dan Sebastian Rudy.
******
Tetapi tak ada gading yang tak retak, Bayern bukan tanpa kelemahan. Salah satu kelemahan tim yang tampil sangat ofensif adalah kesulitan meladeni serangan balik lawan. Apalagi sayap-sayap Sevilla seperti Navas dan Correa terkenal memiliki sprint yang cepat, akan tak mudah menghentikan mereka.
Jika gagal menghentikan mereka, maka Muriel dan Vasques akan mudah mengacak-ngacak pertahananan Bayern. Sevilla tentu akan menunggu kesempatan seperti itu.
Sejatinya, Sevilla suka memainkan ball possesion, sama seperti yang diperlihatkan ketikan menumbangkan MU, tetapi MU jelas berbeda dengan Bayern. MU pragmatis, Bayern Ofensif.
Bagi Bayern, kuncinya adalah bagaimana Bayern mengontrol permainan. Sevilla akan berusaha tampil dominan saat tampil sebagai tuan rumah. Menarik ditunggu pertarungan di lini tengah, ketika Banega dan N'zonzi harus beradu dengan Vidal dan Martinez. Siapa menguasai lini tengah, mungkin akan memenangkan permainan ini.
*****