Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ketika Antonio Conte Letih dan Bingung

2 April 2018   16:32 Diperbarui: 2 April 2018   16:39 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antonio Conte I Independent

Conte sering mengatakan manajemen tidak mendukungnya dari kebijakan transfer. Meminta Aubameyang dan Edin Dzeko yang datang Oliver Giroud. Conte memohon agar Alex Sandro didatangkan untuk mneyupport Marcos Alonso, tapi yang datang Emerson Palmieri.

Berulang kali juga, Conte mengatakan agar manajemen harus lebih royal seperti Manchester City. Chelsea dianggap Conte terlalu hemat musim ini. Faktor utama kegagalan Chelsea, dari sudut pandang Conte.

Meskipun jika mau obyektif, tidak semuanya kondisi ini adalah kesalahan manajemen.  Kelemahan Conte juga patut disoroti saat ini. Paling tidak ada dua kelemahan Conte yang bisa disoroti. Pertama, relasi Conte dengan para pemain yang terlalu rapuh. Kita tentu ingat ketika jendela transfer musim lalu belum resmi dibuka, tetapi Conte sudah mengirim pesan singkat pada Diego Costa pada Conte tidak membutuhkan Costa lagi.

Hati siapa yang tidak sakit diperlakukan seperti itu. Costa yang merupakan salah satu tulang punggung bersama Hazard, Fabregas dan David Luis, seperti habis manis belum sepah tapi dibuang. Tak tahan, akhirnya Costa minta ditransfer.

Fatal karena Conte yang merasa Morata dan Batshuayi dapat mengisi tempat Costa hingga pekan ke-31 ini hanya seperti pemanis yang terkadang terasa pahit. Belum selesai dengan Costa di tengah musim, Conte juga berselisih paham dengan David Luiz. Bukti bahwa Conte memang seorang motivator hebat, tetapi tak pandai membina relasi dengan baik dengna para pemainnya.

Kedua, Conte tidak mempunyai fleksibilitas yang cukup dalam urusan formasi. Conte adalah pemain yang sangat mengagungkan 3-5-2, 3-4-3 dengan 3 bek di belakang. Tidak seperti pelatih lain yang akan berani mengambil resiko ketika skema yang mereka terapkan tidak berjalan, Conte tidak berubah.

Ketika Luiz penampilannya amburadul, Cahill juga inkosisten, Conte memaksakan bek muda Denmark, Christensen bermain bersama Azpilicueta dan Rudiger dalam format 3 bek. Berjalan baik dalam beberapa waktu, tetapi ketika Christensen mulai lemah ditambah minusnya pengalaman, Christensen mulai sering melakukan blunder.

 Salah satu yang diingat, blunder yang mengakibatkan Barcelona menyamakan skor 1-1, di perdelapan final Liga Champions. Di laga EPL, Christensen juga mulai sering melakukannya.

Belum lagi Marcos Alonso yang sudah kelelahan. Formasi 3 bek ini benar-benar mengeksploitasi bek sayap dalam diri Marcos Alonso dan Victor Moses. Para bek sayap ini harus rajin turun naik membantu pertahanan dan ikut menyerang. Tadi malam, Alonso terlihat kelelahan. Dua gol Delle Ali tercipta kerena lubang yang ditinggalkan oleh Alonso. Alonso lantas digantikan oleh Emerson tetapi sudah terlambat.

Kondisi ini seharusnya membuat Conte berani mengubah format Chelsea. Mencoba 4-4-2 dengan Alonso menjadi pemian tengah yang fokus menyerang bisa menjadi pilihan. Tetapi tiu juga resikonya, siapa yang mengisi bek kiri, jika selama ini Conte merasa Emerson adalah kebijakan salah transfer?

*******

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun