Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengintip Politik Koala Calon Kepala Daerah

27 Maret 2018   09:30 Diperbarui: 27 Maret 2018   09:55 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koala sedang Tidur I Gambar : Swiss Nomads

"Apa yang dia telah buat untuk daerah kita. Bukannya dia selama ini hanya "tidur"?". Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang sering saya dengar, saya baca dari diskusi atau perdebatan tentang calon kepala daerah antar masing-masing pendukung calon.

Perdebatan itu semakin seru jikalau sang calon memang ternyata belum banyak berbuat, maka mulailah dicari banyak cara yang akhirnya bukan mengungkapkan kemampuan calon yang dia dukung, namun mulai menyerang kelemahan calon lain.

Intinya tetap sama. Memang selama ini sang calon memang  tidur, dan ketika bangun tidur, dia sekarang berpikir dia telah pantas menjadi kepala daerah ini. Aneh.

Cerita ini mengingatkan saya ketika saya berkunjung ke Suaka Koala Terbesar di dunia, di Brisbane, Australia. Cerita ini sudah saya tuliskan di tulisan berjudul Menariknya "Lone Pine Koala Sanctuary", Suaka Koala Terbesar di Dunia.

Selama beberapa jam saya mengamati tentang tingkah laku Koala. Tiba-tiba terdengar bunyi "Uuuuuu..." dari salah satu Koala, yang menggosok-gosokan dadanya ke batang pohon yang sedang dipeluknya. Sangat jarang tingkah Koala ini saya dapati di tempat ini.

Setelah bertanya kepada salah satu petugas di Lone Pine, saya akhirnya mendapat penjelasan tentang apa yang sedang dilakukan oleh Koala ini.

Koala itu sedang mengekspresikan kekuatannya bahwa dia berkuasa di wilayah pohon Eukaliptus itu. Kekuatannya bukan saja melalui suara yang dia perdengarkan, tetapi melalui luka yang ada di dadanya ketika dia menggosokan tubuhnya di pohon. Semakin tanda di dada itu muncul, semakin Koala itu tersakiti maka akan semakin dihormati.

Politik Koala.

Cara ini mungkin terlihat menarik dan mengagumkan, namun jika kembali ke keseharian Koala maka bisa terlihat kontras. Koala itu tidur selama 18 sampai 20 jam dalam sehari. Karena Koala tidur 20 jam, Koala hanya mempunyai 4 jam aktif untuk mencari makanannya dan mempertahankan wilayahnya. Koala lebih banyak tidur.

Tidak bisa dipungkiri banyak calon pemimpin yang tanpa disadari menggunakan politik Koala ini.

Pertama, calon pemimpin yang lebih senang berteriak daripada berbuat, berteriak untuk kepentingannya sendiri. Berteriak untuk menunjukan bahwa dia berkuasa. Calon pemimpin yang lebih senang untuk menjelekan kepemimpinan orang lain daripada memikirkan solusi untuk daerahnya. Calon pemimpin yang lebih senang mencari perhatian dengan membuat sensasi.

Kedua, calon pemimpin yang memosisikan dirinya sebagai calon pemimpin yang sudah tersakiti sebelumnya. Padahal pada kenyataannnya tidak tersakiti, namun menyakiti dirinya sendiri. Cerita tentang daerah yang seharusnya begini begitu, terjajah, tak pernah maju-maju di bawah pemimpin sekarang, dibumbui sedemikian rupa, sehingga si calon pemimpin itu terlihat dizolimi.

Ketiga, pemimpin yang lebih banyak tidur, dan dari tidurnya keluar mimpi dan khayalannya. Koala itu tidur karena metabolismenya rendah, sehingga dia harus banyak menyimpan energi, dengan tidur. Namun banyak pemimpin yang lebih senang menyimpan energi, tidak menjadi solusi dari masalah daerahnya tetapi bahkan menjadi biang masalah baru yang ditimbulkannya. Pemimpin seperti ini lebih senang berhayal, berfantasi. Menyedihkan.

Ciri-ciri ini terlihat dengan jelas dari perangai beberapa calon pemimpin dari tingkat daerah sampai tingkat pusat. Lalu apa yang akan membuat para calon pemimpin ala politik Koala ini akan diam?.

 Ada dua cara.  Pertama, biarkan dia menguasai wilayahnya sekarang, tidak usah diganggu. Tak usah dipanas-panasin, dia butuh panggung, tonton saja tingkahnya. Dia hanya butuh perhatian. Kedua, seperti Koala. Berikan daun eukaliptus kepada calon pemimpin seperti ini, dan jika perlu berikan juga pada pengikutnya. Maka  akan diam semuanya. Bukannya kebutuhan Koala yang paling utama itu adalah Eukaliptus.  

Koala tua I Dokpri
Koala tua I Dokpri
Lihat saja, jika "Eukaliptus" itu cukup, mereka akan lebih banyak diamnya. Kalau kurang, teriak lagi mereka. Oh iya, di Lone Pine, ada cerita menarik, ada seekor Koala yang sudah tua, umur koala itu maksimal bisa belasan tahun. Di timbunan Eukaliptus saja, dia bahkan tidak bisa makan sendiri, karena sudah terlalu lemah. Petugas akan membantunya dengan memberi asupan makan lewat suntikan, menyedihkan.

"Jika tidak dikasih makan, apa responnya?" tanya saya. "Bisa stress, berteriak dan menangis" jawab petugas itu. 

"Siapa namanya?" tanya saya lagi. "Perry".

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun