Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Di Balik Tepuk Tangan di Pemakaman Davide Astori

10 Maret 2018   17:25 Diperbarui: 10 Maret 2018   22:37 1157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
RIP Davide Astori I Gbr : wtf

8 Maret 2018.

Massimiliano "Max" Aleggri dan Daniel Rugani berjalan di depan, diikuti Pjanic dan Barzagli, sedangkan Chiellini yang lebih banyak tertunduk berjalan pelan dari belakang. Sang Kapten, Gianlugi Buffon dalam langkahnya terus  melambaikan tangan kepada ribuan pendukung Fiorentina, yang membalas dengan gemuruh tepuk tangan. 

Sesuatu yang hampir tak mungkin terjadi, karena mereka sedang berada di Florence, Firenze, Fiorentina. Kota yang akan memusuhi mereka karena rivalitas yang melekat erat dalam beberapa generasi.

Fans La Viola  sangat  membenci Juventus. Alasannya karena Juventus sering merebut apa yang mereka miliki dan cintai. Pertama, Juventus dianggap mengambil kesempatan mereka untuk meraih Scudetto, fans menyebutnya dengan pencuri, Juventus adalah "pencuri".

 Pada 16 Mei 1982, pada pekan terakhir,  Juventus yang memiliki poin sama dengan Fiorentina berada pada pertandingan penentuan. Fiorentina melawan Cagliari dan Juventus berhadapan dengan Catanzaro. Juventus unggul 1-0 atas Catanzaro, sedangkan Fiorentina gagal mencetak gol di gawang Cagliari. Drama itu menyakitkan, karena gol Fiorentina dianulir wasit, dan Juventus mampu mencetak gol karena sebuah keberuntungan. Begitu penilaian fans Fiorentina.

Kedua, Juventus kerap dianggap mencuri "pangeran" atau pemain terbaik Fiorentina. Pada 19 Mei 1990, terjadi peristiwa anarkis di Firenze. Bentrokan terjadi antara fans dan Polisi. Manajemen Fiorentina menjual pemain bintang dan kesayangan mereka, Roberto Baggio ke sang rival Juventus.

Flavio Pontello, presiden Fiorentina aat itu diserang karena melakukan hal yang tak pernah terpikirkan dalam sakit hati terhadap Juventus. Tahun 2017 terjadi lagi, Federisco Bernadeschi, "pangeran" baru Fiorentina juga lagi-lagi dibeli Juventus. Luka fans semakin dalam.

Dalam situasi inilah seharusnya ribuan pendukung Fiorentina itu  mengejek, memaki dan mengumpat mereka (Juventus) NAMUN  kali ini bertepuk tangan untuk kehadiran sang rival. Seharusnya ribuan pendukung itu harusnya meneriakan kata "pencuri", berlindung kepada keberuntungan dan keberpihakan wasit dan sebagainya NAMUN  kali ini mereka memberi respek tinggi bagi kehadiran skuat Juventus.

Kali ini memang berbeda. Buffon cs dan fans La Viola tidak bertemu di Stadion Artemio Franchi, markas Fioretina,  kali ini mereka  bersua di halaman Gereja Basilica di Santa Croce. Buffon cs tidak datang dengan atribut hitam putih bergaris khas kuda zebra, mereka datang hanya dengan satu warna, warna hitam, tanda berduka.

Hari ini, hari upacara pemakaman kapten Fiorentina, Davide Astori. Mereka bertemu, tetapi mereka tidak bermusuhan, mereka bertemu tetapi mereka tidak saling mengingat kejadian masa lampau, kali ini pikiran mereka hanya tertuju pada sebuah perasaan yang sama, yaitu berduka untuk orang yang mereka kasihi dan hormati, Davide Astori.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun