Melihat fenomena yang kembali membuat La Liga akan kembali tampak tidak membosankan ini, kita perlu bertanya apa yang membuat Atletico Madrid mampu tampil menggila di tahun 2018 ini. Paling tidak ada 2 faktor penting yang perlu dikedepankan.
Hal ini bukan saja menyoroti gol penyerang berusia 29 tahun ini saat debut di Copa del Rey di Januari, tetapi juga kontribusi dalam meningkatkan level permainan tim dan juga duetnya, Antoine Griezmann.
"Kehadiran Costa tidak hanya meningkatkan level Greizmann, tetapi juga tim. Semua karena kegigihan, keberanian dan segala yang diberikannya untuk tim." ujar sang Pelatih, Diego Simeone berkomentar tentang dampak  kehadiran Costa.
Sejak kedatangan striker Spanyol ini, Â Griezmann mampu mencetak tambahan 13 gol di semua kompetisi. Tambahan yang sangat signifikan karena sebelum kedatangan Costa, Griezmann hanya mencetak 7 gol di semua kompetisi. Hingga saat ini, kedua pemain telah menyumbangkan 27 gol bagi Atletico Madrid.
Peringatan bagi tim La Liga lain karena gairah Diego Costa yang sempat hilang setelah ditendang oleh Chelsea kembali bangkit ketika tampil bersama Atletico Madrid. Diego Costa telah kembali!
Kedua, Â Atletico biasa tampil kesetanan jika tanpa sorotan dan tekanan. Ketika berhasil mengalahkan AC Milan dan melaju ke babak perempat final Liga Champions tahun 2014. Banyak orang yang masih memandang enteng Atletico dan menganggap itu sebagai kebetulan semata. Apalagi sejak 1997, itulah momen pertama kalinya Atletico menjejak babak perempat final.
Diego Simeone kala itu pun hanya berkomentar ringan bahwa keberhasilan timnya hanya karena kekuatan tim, bermain sebagai sebuah tim. Tak lebih tak kurang. Simeone sadar bahwa Atletico hanyalah tim underdog.
Simeone adalah jenis pelatih yang lebih suka berkonsentrasi di lapangan daripada bicara hal-hal non teknis. Ketika tersingkir dari babak grup Liga Champions musim ini, Simeone tak banyak bicara dan banyak pihak menganggap Griezmann sudah selesai.