Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Scott McTominay, Andalan Baru Jose Mourinho di MU

1 Maret 2018   17:11 Diperbarui: 2 Maret 2018   10:00 1473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
McTominay, gelandang masa depan MU I Sumber Illustrasi : Sport

Anak muda itu duduk tenang di bench. Alis matanya yang mayoritas berwarna pirang sama seperti warna rambutnya, tetap datar sepanjang pertandingan antara klubnya, Manchester United ketika menjamu Swansea City di laga lanjutan Premier League, 30 April 2017. Meski sama sekali tak diturunkan dalam pertandingan itu, sesekali dia terlihat tersenyum sendiri. Publik Old Trafford tentu mengerti alasannya.

Anak muda itu bernama Scott McTominay. Saat itu untuk pertama kalinya McTominay yang baru berusia 20 tahun itu berada di bench MU, kebanggaan anak muda seperti dirinya. Setelah belajar dan berlatih di Akademi United sejak usia lima tahun, McTominay mulai menapaki jalan dimana setiap anak Akademi menginginkannya.

Akhirnya pemain dengan  jersey bernomor punggung 39 ini menikmati debut pertama sebagai starter kala MU menghadapi Crystal Palace pada 21 Mei 2017. Pemain kelahiran Lancaster, Inggris, 8 Desember 1996  ini tampil sangat prima dan percaya diri dalam pertandingan itu. Pujian pertama pun datang dari pelatih tim cadangan Warren Joyce. "Ia bisa menjadi gelandangbox-to-box agresif dan kita perlu memantau perkembangannya," ujar Joyce sesaat sesudah pertandingan.

Musim ini McTominay semakin menunjukkan sinarnya di tangan Jose Mourinho. Sesaat sesudah melawan Sevilla di leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Mourinho yang biasanya pelit memuji pemainnya tak segan memuji McTominay.

Mourinho mengatakan bahwa McTominay tampil  seperti pemain senior yang memiliki kematangan. McTominay juga memahami taktik yang diinginkan Mou di lapangan dan bertanggung jawab untuk konsisten di lapangan.

Harus diakui salah satu kelebihan McTominay adalah kepiawaian mengolah si kulit bundar. Sehingga McTominay sangat bagus ketika MU memainkan ball possesion.Selain itu, McTominay juga sangat bagus dalam pressing. Kekuatan ini terasa lengkap dan seimbang dalam pragmatisme sepak bola  yang menjadi ciri dari Mou selama ini.

Penampilan McTominay ketika melawan Sevilla itu  bahkan membuat Mou memeluk jurnalis yang ikut memuji dan menanyakan tentang anak muda asal Skotlandia ini saat konfrensi pers seusai pertandingan. "Ini adalah pertanyaan sesungguhnya. Dalam konferensi pers semua pertanyaan adalah tentang Paul (Pogba). Seharusnya pertanyaan adalah tentang bocah ini," kata Mourinho sembari memeluk sang jurnalis.

"Dia seperti pemain yang punya pengalaman segudang di Liga Champions," tutup Mourinho dalam pujiannya.  

Kenyataannya, penampilan gemilang McTominay hampir membuat Mou menyingkirkan peran dari pemain termahal mereka, Paul Pogba. Dalam skema 4-2-3-1,  Mou lebih memilih McTominay  menemani Nemanja Matic dalam skema dua gelandang sejajar di depan lini pertahanan.

Mengapa? Paul Pogba jika dimainkan di peran tersebut, Pogba terlalu jauh naik  ke depan. Agresifitas Pogba tidak disukai Mou karena, Pogba lambat mundur ke belakang ketika tim harus bertahan sehingga meninggalkan celah yang dapat dimanfaat lawan. Sebaliknya dengan McTominay, yang mampu tampil disiplin menjaga setiap jengkal wilayah yang kosong ketika MU bertahan atau menyerang.

Perbedaan peran ini membuat Pogba terus dipinggirkan ketika MU memulai pertandingan dengan 4-2-3-1 yang memicu pertengkaran di antara keduanya. Sesudah konflik mereda,  akhirnya saat melawan Chelsea, 25 Februari yang lalu.  Pogba dimainkan dalam skema 4-3-3, dengan McTominay, Matic dan Pogba di tengah.

Lagi-lagi McTominay tampil hebat dalam pertandingan yang dimenangkan MU itu dengan skor 2-1. McTominay mampu menjalankan tugas layaknya sipir penjara yang menjaga kemana pemain yang paling ditakuti Mourinho, Eden Hazard, bergerak.

Senior sekaligus kompatriotnya di lapangan, Nemanja Matic yang kali ini mengeluarkan pujian setinggi langit bagi penampilan McTominay.  "Dia luar biasa. Dia masih 21 tahun dan mampu bermain seperti itu (melawan Chelsea) dan mengontrol pertandingan seperti itu adalah sesuatu yang impresif" ujar Matic.

Gelandang Serbia ini juga menyiratkan faktor non teknis, bagaimana seorang gelandang muda dapat berkembang dengan baik. Matic mengatakan bahwa McTominay tak malu bertanya pada para pemain lain yang lebih senior mengenai bagaimana seharusnya dia bisa klop saat berada di lapangan.

Selain itu, Matic juga mengatakan bahwa McTominay berlatih kerasa saat latihan dan bertarung sekuat tenaga untuk menutup setiap pergerakan lawan. "Dia akan jadi pemain besar bagi MU" tutup Matic.

Artinya tak dapat dipungkiri bahwa McTominay bisa jadi adalah aset muda terbaik yang dimiliki oleh MU saat ini. Namun, jalan McTominay masih terlalu panjang untuk dapat  menyamai prestasi gelandang-gelandang hebat di posisinya pada masa lalu MU, seperti Bryan Robson, Roy Keane ataupun Michael Carrick .

MU harus lebih berhati-hati untuk menangani bocah ini. McTominay sudah memiliki mentor yang hebat dalam diri Matic. Namun salah satu hal penting dari pemain muda yang mulai mengkilap permainannya adalah kesabaran untuk menunggu kesempatan bermain ketika terkadang diistirahatkan pelatih untuk duduk di bench. McTominay belum terlalu teruji untuk hal itu.

Kemungkinan itu terjadi di masa depan teramatlah besar. Alasannya, karena filosofi MU yang sekarang tidak lagi mengagungkan hasil binaan mereka seperti saat era Sir Alex Ferguson, dalam diri Beckham, Scholes dll. MU zaman now sudah terkontaminasi gaya sepak bola modern yang lebih mengutamakan hasil daripada proses. Instan.

Hal ini membuat, gelandang-gelandang hebat semacam Toni Kroos, Miralem Pjanic bisa saja segera datang ke MU musim depan, karena uang dan karena kebutuhan akan segera gelar yang lebih besar dan lebih banyak hadir di Theater of Dreams. Imbas negatifnya adalah pemain muda seperti McTominay terancam, tidak bisa berkembang dan akhirnya dijual.  

Hingga saat ini, kemungkinan itu masih sekedar kemungkinan. Bagi saya, jikalau McTominay tampil konsisten dan semakin nyetel dengan klub, maka pihak klub akan berpikir dua kali untuk menjualnya. Jika pun akan dijual, saya yakin sudah banyak klub yang akan mengantri untuk membelinya.

MU seharusnya belajar dari kasus Paul Pogba, melepasnya dengan sangat murah dan harus membelinya kembali dengan sangat mahal. Jangan terjadi lagi dengan McTominay, karena seperti kata Matic. "Dia akan jadi pemain besar bagi MU". Kita tunggu saja kiprah bocah ini selanjutnya.

Referensi : 1

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun