Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Persipura, Peter Butler, dan Reputasi Juara

27 Februari 2018   12:44 Diperbarui: 27 Februari 2018   12:44 1329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jangan Pernah Pinggirkan Persipura dari Bursa Juara I Sumber illustrasi : metronews

Apakah Butler dapat membawa Persipura menjadi juara?. Terlalu dini untuk menyebutkan bahwa Butler akan sukses di Persipura ataupun gagal. Tetapi jika melihat karir kepelatihannya, Butler tak dapat juga dipandang sebelah mata.

Mantan pemain West Ham United ini pernah membesut tim nasional Bostwana, kinerjanya di Bostwana cukup mumpuni dengan membawa Bostwana untuk pertama kalinya masuk Afcon 2015. Di tingkat klub, Butler sudah melanglang buana. Klub terakhir yang dilatihnya adalah Platinum Stars, klub dari Liga Primer Afrika Selatan.

Di Asia Tenggara, namanya cukup dikenal karena pernah melatih SAAFC, Sabah FA, Kelantan FA, Terengganu T-Team, dan klub Thailand, BEC Tero Sasana. Di Indonesia, Butler berhasil membawa Persiba Balikpapan promosi ke ISL pada 2008. Selain itu, di tangannya Persiba menjadi tim yang disegani dan terlihat lebih hebat dari sesama tim dari Kalimantan seperti Mitra Kukar dan Persisam Samarinda.

Namun harus diakui bahwa untuk menangani Persipura tak cukup mengandalkan reputasi dan kemampuan teknik, namun hal non teknis juga sangat berperan. Kaka Edu Ivakdalam secara lugas menjelaskan tentang hal non teknis ini.

Edu mengatakan bahwa siapa pun yang nantinya melatih Persipura harus berjiwa kebapakan, selain itu sang pelatih harus tahu dan mengerti karakter dan budaya orang Papua. "Kita harus memilih pelatih itu seorang bapak bagi Persipura, agar mereka dapat membuat yang terbaik buat tim," ujar Eduard Ivakdalam.

Edu menjelaskan bahwa budaya orang Papua adalah sikap mau mendengarkan orang yang paling tua. Jika orang yang paling tua itu mampu membimbing dan klop dengan pemain maka kekompakan tim akan tercipta, dan membuat pemain dapat tampil nyaman dan maksimal di lapangan.

Inilah yang saya rasa Butler belum teruji. Kisah kesuksesan Jacksen Tiago, Rahmad Darmawan dan Alfredo Viera di Persipura juga tak dapat dipungkiri karena keberhasilan mereka mampu mengatur hal non teknis ini. Skill hebat dengan bakat alami yang dimiliki oleh pemain diasah dan dapat dipadukan karena kemampuan menjaga kekompakan tim.

Kabar terakhir menyiratkan sedikit tanda tanya jikalau Butler mampu menjaga keharmonisan tim ini. Belum apa-apa, dikabarkan bahwa Butler bakal mencoret pemain senior Persipura. "Saya sudah tahu mereka latihan seperti apa. Saya ingin semua pemain menunjukkan kualitas, bukan karena sudah masuk di tim senior jadi aman. Saya ingin kualitas bukan kuantitas," tegas Butler yang ingin menjelaskan alasannya.

Butler memang dikenal keras. Saat melatih Terrenganu FC, Butler pernah menegur pemain yang pulang pada pukul 3 pagi menjelang pertandingan, tak lama kemudian gejolak terjadi dan akhirnya Butler dipecat.

Menurut saya, pelatih memang sewajarnya keras karena bertanggung jawab terhadap pembentukan kerangka tim. Namun cara dan metode yang digunakan harus perlu secermat mungkin dan disesuaikan dengan kondisi dan budaya tim tersebut.

Bagi saya kunci Butler adalah mampu merangkul pemain senior seperti Boaz Salossa dan Ricardo Salampessy. Kemampuan merangkul pemain senior ini, membuat Butler lebih mudah menjelaskan cara dan metode melatihnya kepada pemain lain, terkhususnya pemain muda seperti Prisca Womsiwor dll. Jangka pendek memang sebuah gelar, tapi jangka panjangm Butler diharapkan mampu menghadirkan Boaz-Boaz muda di Persipura. Semoga berhasil Butler.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun