Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Anies dan Sakitnya Seremonial Sepak Bola

19 Februari 2018   15:10 Diperbarui: 19 Februari 2018   15:39 1408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Persija Juara Piala Presiden 2018. Sumber Ilustrasi : Kompas.com

Pertandingan final Piala Dunia 2014 sudah selesai. Argentina dikalahkan oleh Jerman di final. Saatnya untuk seremonial untuk penutupan. Penikmat sepak bola sejati pasti menantikan untuk melihat bagaimana ekspresi para pemain kedua tim sesudah pertandingan yang mendebarkan itu.

Cameraman memuaskan dahaga para fans. Di pihak Argentina, mata Sergio Aguero terlihat kemerah-merahan, Aguero sepertinya baru selesai menangis. Pablo Zabaleta terlihat terus ngedumel, bahkan pelatih Argentina, Alejandro Sabella harus menenangkannya.

Lionel Messi dan Marcos Rojo  terlihat tidak terlalu "tersakiti" seperti Aguero. Messi dan Rojo hanya terpantau sibuk dengan botol air mineralnya, Mereka terlihat haus, meski pertandingan sudah selesai. Ketika dahaga gelar juara tidak terpuaskan, air mineral mungkin menjadi jawabannya.  

Di pihak Jerman, Mario Gotze menjadi pemain yang paling disorot. Gotze adalah penentu kemenangan Jerman atas Argentina melalui golnya di menit ke-113. Gotze terlihat tenang, matanya juga kemerah-merahan, dia seperti baru selesai menangis. Menangis bahagia.

Selain itu, tingkah Bastian Scheweinsteger dan Lukas Poldoski juga menyita perhatian.  Schweini dan Poldo seperti pasangan yang sedang kasmaran,  saling berpelukan dan berpura-pura hendak berciuman bibir. Mereka terlihat bahagia, mereka mungkin sadar ini adalah Piala Dunia terakhir bagi mereka, gelar juara tentu saja melengkapi kebahagiaan mereka.

Memori peristiwa ini melekat erat dalam ingatan pikiran saya. Selain menikmati pertandingan di lapangan hijau, ekspresi pertandingan yang diperlihatkan oleh para pemain dan pendukung adalah hal menarik yang sayang jika dilewatkan.

Kemarin, ketika derby della molle yang panas antara Torino versus Juventus selesai, peristiwa seperti ini bahkan dibuat nampak artistik. Kamera menyorot langkah kaki punggawa Juventus ke salah  satu sudut Stadion Turin, disana berkumpul sekelompok kecil pendukung Juventus. Ketika punggawa Juventus melangkahkan kaki ke sudut itu, anak-anak Torino masing-masing hanya terpaku diam di lapangan, kontras.

Selain itu, slow down motion juga diaplikasikan menangkap ekspresi senang dan sedih dari masing-masing tim. Mulai dari pelukan dan teriakan kegembiraan dari Giorgio Chiellini, maupun tatapan kosong Iago Falque bersedih.

Sepak bola adalah mereka (pemain dan fans) dan mereka adalah sepak bola. Jika ada sesuatu yang lebih menyita perhatian daripada mereka, maka kata memuakan adalah kata yang tepat untuk menggambarkannya.

Final Piala Presiden sudah selesai. Penampilan super dari Simic, ekspresifnya pelatih Persija Teco, dan daya juang kedua tim dalam 90 menit melekat dalam ingatan saya. Dalam sejarahnya, saya pikir Piala Presiden kali ini adalah turnamen yang paling menghibur.

Menghibur bukan saja karena banyaknya gol yang tercipta dalam setiap fase, tetapi juga penampilan apik dari pemain asing yang baru tampil di Indonesia seperti Simic, Yaissoh dll serta mengkilapnya pemain-pemain muda Indonesia seperti Abimanyu dan Frids Batuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun