Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Jajang Mulyana dan Cerita Mengenai "Versatile Player"

8 Februari 2018   07:22 Diperbarui: 8 Februari 2018   09:58 3125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
David Alaba, Versatile player kelas dunia I Sumber illustrasi : thesportster

Daftar ini bisa diperpanjang dengan Sergio Ramos (Real Madrid), Javier Martinez (Bayern), Thomas Mueller (Bayern), Alexis Sanchez (MU), Daley Blind (MU), Danielle de Rossi dan Alessandro Florenzi (AS Roma), Mario Mandzukic (Juventus) dan lain-lain.

Namun bukan saja persoalan mampu bermain dalam dua, tiga atau bahkan beberapa posisi di lapangan yang membuat mereka disebut sebagai Versatile Player, namun mereka juga tetap dapat mempertahankan standar tinggi secara konsisten di berbagai posisi itu. Hal inilah yang membedakan daftar versatile player dengan kisah Jajang dan Nova, Jajang dan Nova jelas digeser karena tidak mampu mempertahankan standar tinggi di posisi mereka sebelumnya.

Dalam babak 8 besar Piala Presiden, saya coba mencermati bagaimana seorang pelatih mampu mendorong pemainnya untuk menjadi versatile dalam strateginya. Salah satu yang cukup mencolok adalah apa yang dilakukan oelh Alfredo Viera di Persebaya.

Viera cukup berhasil membuat Pahabol dan Irfan Jaya bermain di beberapa posisi dengan sangat baik. Ketika Ricky Kayame sebagai target man keluar, Pahabol yang menggantikannya berhasil memainkan peran itu dengan baik. Irfan Jaya, juga sesekali di dorong berada di belakang striker, meski tidak sefasih untuk berlari cepat dari sisi sayap, namun Irfan Jaya punya potensi untuk itu.

Di Persija, Ramdani Lestaluhu berganti peran menjadi pemain tengah yang menjaga keseimbangan sekaligus bisa menyuplai bola ataupun berada di belakang Mario Simic. Berbeda dengan posisi aslinya yang lebih rajin bergerak dari sisi sayap. Mungkin saja, Riko Simanjuntak dan Novri Setiaan tidak mampu memainkan peran itu lebih baik dari Ramdani. Di peran barunya, Ramdani cukup baik.

Di babak grup, apa yang dilakukan oleh duo pelatih muda, Kurniawan Dwi Yulianto dan Ponaryo Astaman di Borneo FC juga patut dicermati, terutama strategi mereka menempatkan Boaz Salossa. Di tangan mereka, seingat saya, Boaz sudah dicoba sebagai penyerang sayap, target man dan bahkan menjadi pengatur serangan. Penilaian saya, untuk yang terakhir yaitu sebagai playmaker, Boaz tampil sangat baik.

Selain tergantung kecerdasan pelatih melihat potensi pemain, pola yang dapat terlihat adalah posisi pemain dapat berganti dengan posisi yang serupa. Misalnya Gareth Bale, dari wing back kiri, menjadi penyerang sayap kiri atau sebaliknya. Bek sayap berpindah menjadi bek tengah, dan bek tengah menjadi gelandang bertahan. Jarang sekali berganti secara drastis, dari striker menjadi bek dan sebaliknya.

Tim Nasional membutuhkan Versatile Player?

Dari deskripsi di atas maka elemen yang ingin dijelaskan adalah untuk menjadi versatile player bukan sekedar dapat dipindah-pindahkan, tetapi juga mampu menjawab kebutuhan dari strategi pelatih. Memandang prospek timnas ke depan, maka menciptakan versatile player apalagi di era sepak bola modern sudah menjadi sebuah kebutuhan yang cukup penting. Pelatih, Luis Milla mungkin dapat mencoba para pemain untuk  tampil di berbagai posisi.

Saya melihat, Ilham Udin (Selangor FA) juga bagus tampil sebagai seorang striker tunggal, seperti juga Pahabol ketika dirotasi di Persebaya sedangkan pemain Persib Bandung, Febry Haryadi sampai saat ini terlihat lebih petah jika dipindah ke kiri dan ke kanan di posisi yang sama, yaitu winger.

Jika  ingin mencoba-coba, Yabes Roni mungkin bisa diuji menjadi bek sayap kanan, mengingat berjubelnya pemain di posisinya sekarang. Setelah Piala Presiden, Frits Batuan (PSMS), Irfan Jaya (Persebaya) dan Antoni Nugroho (PSMS) kemungkinan akan dipanggil ke timnas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun