Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Antonio Conte, Dilan 1990, dan Ancaman Pemecatan

2 Februari 2018   17:54 Diperbarui: 3 Februari 2018   02:31 1914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Conte di ambang pemecatan? I Gambar : metro.Uk

 "Sekarang hal terpenting adalah mengerti kami harus berjuang. Musim ini akan sangat berat. Kami harus siap menderita musim ini untuk segalanya." ucap Conte lirih dalam jumpa pers. Gaya bertutur Conte sudah kembali menjejak bumi. Tak ada lagi kata-kata seperti Dilan yang mampu menghipnotis Milea, sehingga meninggalkan rasa rindu dan menumbuhkan rasa untuk ingin memiliki.

Sebelum pertandingan selesai, sudah banyak penonton meninggalkan Stadion. Conte tak sedikitpun berbalik melihat ke arah tribun. Conte tak sanggup melihat gesture yang bisa menjadi pertanda bahwa dia tidak dicintai lagi. Conte mungkin berharap 90 menit cepat selesai, ketika Hazard Cs seperti tak mampu membobol gawan Begovic. Selesai dan cepat pulang ke rumah. Berpikir lagi.

"Kami menerima bahwa ini adalah hasil yang buruk dan mengerti bahwa kami harus berjuang lagi hingga akhir musim. Jika ada yang tidak mengerti mengapa ini terjadi, mereka tidak mengerti sepak bola. Sepak bola tidaklah sederhana" lagi ucap Conte seperti ingin menjelaskan apa yang sedang terjadi.

Conte memang tidak bisa disalahkan sepenuhnya. Permintaan Conte kerap tidak mampu dipenuhi manajemen. Bursa transfer Januari, Conte berharap diberikan kado indah dalam diri Edin Dzeko (AS Roma). Namun yang datang Oliver Giroud yang tidak terpakai di Arsenal. Conte memohon Alex Sandro, manajemen memberinya Emerson (AS Roma). Pemain yang entahlah, mau diberi rating berapa.

Namun itulah kejamnya sepak bola. Menjadi pelatih sepak bola tidak senikmat menikmati Honda CB-100 di alam bebas sambil bergaya, bagi pendukung Chelsea sepak bola itu sederhana sekali, kemenangan. Tak lebih tak kurang.  Jika gagal maka pemecatan menjadi konsekuensinya.

Ujian demi ujian akan dihadapi oleh Conte sesudah laga Bournemouth. Selasa nanti, Chelsea akan dijamu oleh Watford. Ah, tapi bukan ini ujian sebenarnya.  Barcelona pada pertandingan leg pertama perempat final Liga Champions, 20 Februari, Manchester United pada 25 Februari dan Manchester City pada 4 Maret nanti akan menjadi ujian sebenarnya.

Jika gagal maka kursi pelatih sudah akan menjadi milik orang, maksimal sehabis musim nanti. Namun, jika mau bertahan Conte masih bisa berharap keputusan itu tergantung mertua sang "pacar" bernama Roman Abramovich. BIsa saja Conte tidak jadi dipecat.

Pemilik klub besar di Inggris sekarang  dalam masa lebih ingin mempertahankan hubungan dengan sang pelatih. Contohnya, Wenger yang masih aman hingga saat ini di Arsenal, dan Jose Mourinho yang diperpanjang kontraknya di MU. Bisa saja Conte seberuntung itu.

Namun rasanya peluang untuk itu berkisar 30 persen saja. Orang Rusia bernama Abramovich ini simple. Mungkin Movich sekarang sudah sering tidak terlihat di stadion seperti dulu. Namun Rusia masihlah negara dingin, sedingin manusianya. Jika begini terus, di akhir musim, tanpa banyak bicara, maka pasti ditendang. Abramovich dikenal tak romantis, tak percaya? tanya saja istrinya."Jangan rindu, berat, kau tak akan kuat, biar aku saja." kata Dilan lagi. Conte akan dipecat. Pasti? Kapan? Tunggu saja nanti sore. Ah..mungkin juga akhir musim. 

"Woe..kopi...kopi..kopi woe....."

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun