Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Gagal di Copa del Rey, Ada Apa dengan Real Madrid?

26 Januari 2018   13:34 Diperbarui: 26 Januari 2018   15:58 2191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Real Madrid dihabisi Leganes di Santiago Bernabeau. Tak ada yang akan mengira bahwa kemenangan Madrid di kandang Leganes 1-0, mampu dibalas Leganes 2-1 di Bernabeau pada babak perempat final Copa del Rey. Klub yang masih ada di Segunda III di tahun 2013 ini membuat dunia seakan terbalik.

Leganes menjadi pelaku sejarah. Untuk  pertama kali di Copa del Rey, ada tim yang berhasil menyingkirkan Real Madrid di Bernabeu setelah kalah di kandang sendiri pada partai pertama. Sepak bola Spanyol geger.

Di La Liga nasib Madrid tak beda jauh,  Los Blancos ketinggalan 19 poin dari rival abadi mereka, Barcelona sehingga terpaku diposisi keempat di bawah Valencia dan Atletico Madrid. Bahkan Villareal sendiri masih mempunyai peluang untuk menggeser Madrid dengan selisih hanya 1 poin.

Setelah tampil hebat di musim lalu dengan menjadi juara La Liga, Liga Champions, dan Juara dunia antar klub pasukan Zinedine Zidane ini seperti terjun bebas. Hal  ini membuat Madridistas bertanya-tanya, ada apa dengan Real Madrid?

Siapa yang perlu disalahkan, Zinedine Zidane yang tak "pintar" lagi, lini belakang yang sudah kebobolan sebanyak 18 gol hingga pekan ke-19, lini tengah yang seakan kehilangan antusiasme atau lini depan yang tak bertaji? Rumit untuk mengurainya.

Tetapi ibarat tim yang berfilosofi menyerang, maka kupasan permasalahan ini bisa dimulai dengan persoalan ketajaman Christiano Ronaldo cs. Sampai akhir tahun lalu, Madrid hanya mencetak 25 gol dalam 14 pertandingan, terburuk sejak musim 2006-2007.  Meski membaik di awal tahun 2018, tetapi catatan Ronaldo yang hanya mencetak 6 gol sampai saat ini menyiratkan banyak hal.

Ronaldo melempem sejak mengalami cedera, sesudah sembuh Ronaldo menginginkan kontrak baru yang lebih baik, Presiden klub, Florentino Perez tidak bergeming. Ronaldo kecewa berat kepada Perez dan menuduh Perez  ingkar janji, Perez tidak peduli dan cuek. Perez terkesan ingin mengusir Ronaldo, sekaligus memantik minat pemain bintang lain, semisal Neymar. Masa depan Ronaldo di Madrid suram.

Di saat seperti ini, seharusnya Madrid butuh bintang lain untuk mengisi kekosongan Ronaldo. Gareth Bale terlihat sudah mulai mampu mengisi peran itu, dalam dua pertandingan terakhir Bale tak absen mencetak gol. Sayang, Bale sering terserang demam akut bernama inkonsistensi, selain rentan cedera. Benzema? Ah, Benzema sudah tak berkembang di Madrid, pemanis yang hampir tak manis lagi.

Lini tengah seharusnya menjadi lini yang paling aman di Real Madrid. Kroos, Casemiro dan Modrid sudah dianggap sebagai trio lini tengah terbaik dunia sekarang. Namun, persoalannya bukan itu, kedalaman skuad lini tengah patut dipertanyakan. Ketika trio ini tidak tampil prima atau salah satunya cedera, siapa penggantinya?. Hampir tidak ada yang sepadan. Isco? Tenggelam musim ini, entah ke mana.

Bagaimana dengan lini belakang? Sergio Ramos yang seharusnya memimpin, memotivasi terkadang malahan meluluhkan semangat pemain lain. Meskipun tangguh di belakang, tetapi Ramos sering telrihat tidak mampu menjaga emosinya. Rekor 19 kartu merah dalam 416 penampilan tak pelak menjadi miliknya.

Meskipun dapat diperdebatkan konteks Ramos mendapat kertu merah, tetapi dapat dibandingkan bahwa Maldini mendapat kartu merah sebanyak empat kali dalam 886 pertandingan dan Carlos Puyol mendapatkan 3 kartu merah dalam 593 pertandingan. Artinya? Anda dapat menilai sendiri.

Dalam krisis kepemimpinan dan kompleksnya persoalan lain, maka sang entrenador, Zidane lah yang dianggap paling bertanggung jawab. Belum memberikan solusi, isu kepindahannya ke PSG musim depan malahan merebak luas di berbagai media. Padahal kepemimpinan Zidane baru teruji dalam situasi seperti ini?

Musim lalu, Zidane datang ketika Madrid mengalami masalah taktikal semata. Kepintarannya mengubah 4-3-3 Madrid menjadi 4-3-1-2 dinilai brilian. Hasilnya berbagai gelar diraih. Namun sekarang, ketika didera persoalan non teknis soal motivasi bermain, dan Ronaldo yang mulai merengek, kapabilitas Zidane diuji dalam menyelesaikannya.

Zidane mesti hati-hati karena pendekatan yang salah akan membuat Madrid terjun bebas. Bukan saja pendekatan terhadap pemain, namun juga meyakinkan Florentino Perez untuk lebih ramah terhadap Ronaldo, juga adalah satu pekerjaan yang tidak mudah.

Banyak pihak yang memohon agar Zidane berani menghardik sekaligus mengistirahatkan Ronaldo yang under perform, namun Zidane masih belum berani. Bayang-bayang Ronaldo masih terlalu besar, bukan saja bagi Zidane tetapi bagi klub sendiri.

Artinya, kebutuhan kedatangan pemain baru adalah salah satu yang mendesak bagi Madrid, terutama di posisi penyerang. Mauro Icardi adalah pemain yang paling menjanjikan namun sayang Inter Milan belum mau melepasnya, tetapi beberapa media menyatakan bahwa Icardi bukan target utama Madrid, target utama Madrid adalah Neymar.

Neymar jelas bukan saja mampu mengisi kekosongan skill dan ketajaman di lini depan, tetapi menghadirkan peran lain yang lebih penting yaitu semangat rivalitas yang akhir-akhir ini terkesan sirna di dalam klub. Emosi yang tertumpah, dan melakukan apa saja untuk menang atas Barcelona dalam berbagai hal mungkin hanya tersisa dalam diri Ramos, Marcelo ataupun Ronaldo. Namun bayangkan jika Neymar datang, rivalitas untuk pemain terbaik dunia dan juga rivalitas sejarah kedua klub akan membuat Neymar akan tampil hebat lebih dari sebelumnya. 

Tetapi mimpi akan Neymar, belum akan terjadi Januari ini, masih memungkinkan jika bicara di transfer musim depan. Lalu sekarang apa yang seharusnya dilakukan oleh Zidane? Mengangkat moral pemain adalah hal utama yang harus dilakukan Zidane sebagai pelatih. Peluang di La Liga hampir habis tertutup, peluangnya tinggal di Liga Champions.

Menghadapi PSG di Februari nanti akan menjadi ujian bagi Zidane apakah pemain sudah termotivasi untuk dapat tampil baik atau tidak. Jika gagal, maka Zidane sudah tamat. Berkaca pada keberhasilan Madrid musim lalu, hal lain yang dapat dilakukan oleh Zidane adalah berdoa agar muncul pemain tak terduga yang dapat tampil hebat di sisa akhir musim dan kompetisi.

Seperti saat Zidane dapat memunculkan kemampuan terbaik dari Isco musim lalu. Kali ini mungkin saja jika beruntung Zidane mampu memaksimalkan peran Assensio, Ceballos ataupun Lucas. Utak-atik strategi juga dapat dilakukan, namun harus jujur masih belum berhasil. Dalam laga El Classico, Madrid yang mencoba 4-3-1-2 dipermak habis, sehingga Zidane di akhir pertandingan mengganti kembali dengan 4-3-3. Zidane bingung.

Zidane jelas butuh dukungan dan butuh waktu. Pemikiran ajaib Zidane akan berjalan baik apabila Florentino Perez memberi dukungan sepenuhnya. Januari bukan saat yang tepat untuk memberikan tekanan berlebih kepada Zidane. Berikan Zidane minimal hingga hasil di Liga Champions terurai jelas. Manajemen dalam hal ini Florentino Perez seharusnya lebih fokus untuk meyakinkan Ronaldo, melalui pembahasan kontrak. Ronaldo mungkin dianggap sudah akan habis masanya, tetapi dia adalah pemain terbaik dunia, yang mempunyai sentuhan istimewa di dunia ini. Jangan sia-siakan.

Besok malam waktu Indonesia ujian datang lagi bagi Madrid. Pertandingan yang tidak akan mudah bagi pasukan Zidane menghadapi Valencia di Mestalla. Jika harus perlahan bangkit, bangkitlah di Mestalla. Jika berhasil, maka akan menjadi modal yang baik. Sebentar lagi Liga Champions, kepercayaan diri perlu segera diraih dengan kemenangan demi kemenangan, jika tidak, Madrid akan tamat lebih cepat.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun