Namun dibalik semua harapan itu, sebaiknya ekspetasi terhadap kehadiran Sanchez dan pengaruhnya jangan terlalu berlebihan, apalagi hendak menyamakan dengan kehadiran Carlos Tevez yang sanggup memberikan gelar Liga Premier dan Liga Champions pada tahun 2007-2008.
Sanchez berbeda. Sampai saat ini, Sanchez bukanlah pemimpin dan penggerak, Snchez adalah pelengkap. Tevez dapat bermain dengan semangat seperti seorang gladiator, Sanchez tidak.
Tampil hebat di Udinese, Sanchez bukan siapa-siapa ketika di Barcelona, masih di bawah bayang-bayang Messi. Berharap memberikan perubahan di Arsenal dan dibeli dengan mahal, Â Sanchez lebih sering mengeluh, merengek meminta Arsenal agar membeli pemain bintang ketika timnya terpuruk. Sanchez lebih sering memanaskan ruang ganti daripada menghangatkannya.Â
Meskipun Mourinho terkenal dapat memotivasi pemain baru namun sepertinya kali ini situasinya berbeda. Sanchez datang ke klub yang lagi dalam tekanan tinggi karena aroma persaingan yang ketat di Liga Premier Inggris. MU ditekan untuk dapat menyamai klub sekota City. Mourinho sedang pusing dan dalam tekanan, kehadiran Sanchez diharapkan menjadi solusi dalam situasi ini, bukan malah menambah beban.
Artinya, Â akan berbeda jikalau Sanchez datang ke City yang lagi tampil hebat dibawa Pep, mungkin tidak akan terlalu banyak tekanan, bagi klub, pelatih ataupun bagi Sanchez sendiri.
Sekarang waktunya untuk menunggu, bagaimana pendekatan Mourinho terhadap Sanchez, dan bagaimana adaptasi Sanchez di klub barunya. Jika pendekatan Mou berhasil maka akan berbuah baik bagi MU. Namun jika gagal, maka kehadiran Sanchez pasti hanya akan menambah beban MU untuk minimal tetap bersaing dengan City dan tampil bagus di Liga Champions.
Referensi :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H