Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Piala Liga Inggris dan Keindahan Sepak Bola

21 Desember 2017   18:57 Diperbarui: 22 Desember 2017   03:35 1662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lee Johnson, pelatih Bristol merayakan gol kemenangan bersejarah atas MU. I Gambar : Telegraph

"Sebuah hari indah untuk sepak bola. Sebuah tim dari divisi lebih rendah menang, hari besar untuk mereka." ujar Jose Mourinho, pelatih Manchester United.

Jose Mourinho hampir tidak percaya bahwa timnya harus takluk dari Bristol City di babak perempat final Carabao Cup tadi pagi waktu Indonesia. Carabao Cup adalah nama lain dari piala liga Inggris setelah sebelumnya lebih dari satu dasawarsa terakhir kompetisi ini lebih dikenal dengan nama Carling Cup ataupun Capital One.

Carabao sendiri diambil dari merek minuman energi yang berasal dari Thailand. Di Inggris, Carabao dikenal juga sebagai sponsor seragam utama klub divisi Championship, Reading dan juga sponsor bagi Chelsea, meski hanya untuk peralatan latihan mereka. Carabao akan mensponsori kompetisi ini hingga tiga tahun ke depan.

Dalam ketidakpercayaan Mourinho, energi dari Carabao mengalir memuaskan dahaga para pendukung Bristol di Ashton Gate, markas mereka.  Satu gol dari Zlatan Ibrahimovic tidak cukup menahan derasnya antusias dari para pemain untuk membuat kejutan besar.

 Stadion riuh membahana, menggila di menit ke- 93, Korey Smith membuat Sergio Romero di bawah gawang MU tidak dapat berbuat banyak melihat gawangnya kebobolan untuk kedua kalinya. MU tumbang. Bristol City lolos ke semifinal dan lebih layak berhadapan dengan pemuncak liga premier, Manchester City.

Korey Smith, mencetak gol penentu di menit 90+3 I Gambar : Skysports
Korey Smith, mencetak gol penentu di menit 90+3 I Gambar : Skysports
"Kami punya dua peluang menghantam tiang . Mereka sedikit beruntung. Semua orang menunggu gol dari kami, jadi mereka beruntung." lirih Mourinho.

Bristol beruntung?. Unggul penguasaan bola dengan 54 persen, MU yang menurunkan pemain bergaji termahal di Inggris, memang unggul jumlah tembakan dengan 19 berbanding 11. Namun jika bicara efektif tembakan, Bristol unggul dengan 6 tembakan tepat mengarah ke gawang dibandingkan dengan 5 kepunyaan MU. Ada faktor teknis lain yang juga menentukan, yaitu antusiasme bermain dari pemain MU.

"Secara fisik dan mental, beberapa pemain saya tidak mempunyai intensitas untuk mau menang di pertandingan ini" tambah Mourinho. Entahlah siapa yang dimaksudkan oleh Mou namun berdasarkan rating pemain dalam pertandingan itu, pemain belakang seperti Marcus Rojo dan Daley Blind adalah dua orang yang mendapat nilai paling rendah yaitu, lima. Yang lain? enam.

Hal lain yang harus dicermati Mou adalah Piala Liga memang kerap menghadirkan kejutan, terlebih kepada juara bertahan seperti mereka. Di ajang ini Giant Killer kerap bermunculan.

Pada perhelatan tahun 2000/2001, juara bertahan Liverpool harus disingkirkan dari klub antah berantah bernama Grimsby Town 1-2.  Grimsby melakukan hal serupa di tahun 2005, kali ini Tottenham Hotspurs yang menjadi korbannya. Pada tahun 2010, lagi-lagi Liverpool juga kembali dijungkalkan oleh klub yang lebih rendah levelnya yaitu, Norhampton Town.

Tahun 2012/2013, klub divisi tiga, Bradford CIty malahan mampu mengandaskan 2 tim liga premier sekaligus, yakni Wigan dan Arsenal.  Serta catatan "aneh", ketika klub dari luar tanah Inggris, Swansea City (Wales) untuk pertama kalinya dalam sejarah berhasil menjadi juara di kompetisi ini pada tahun 2013.

Keinginan Mou untuk bersama-sama dengan Chelsea, Arsenal dan Manchester City berlaga si semifinal akhirnya harus kandas. "Mereka bermain dengan brilian, mereka berjuang seolah ini adalah laga terakhir dalam hidup mereka" ujar Mou menutup wawacaranya. Mou memang harus sesekali memuji tim lain, apalagi tim kecil, karena selain dapat menghibur dirinya, Mou kembali juga disadarkan bahwa itulah indahnya sepak bola, jauh dari pragmatis.

Ashley Gate, stadion kecil  berkapasitas 27 ribu menjadi saksi darimana sepak bola mempertontonkan "keindahan" dan keadilan bagi klub yang memperlakukan sepak bola sebagaimana mestinya. "Gol (kemenangan) ini akan hidup di ingatan banyak generasi selanjutnya" teriak pelatih Bristol City, Lee Johnson.

Ketika gol itu terjadi, Lee bereaksi girang luar biasa. Lee bahkan mengangkat seorang Ball Boy ke udara sambil berputar.

"Saya tidak tahu harus berbuat apa. Tertawa, menangis, saling berpelukan, tidak ada yang tahu. Saya ingin berlari ke dalam lapangan, lalu sadar saya tidak bisa. Jadi saya melihat dia [Ball Boy]. Saya perlu merayakannya dengan orang lain " cerita Lee,  tentang selebrasinya.

Lee Johnson juga berjanji akan pulang dan ingin bertemu dengan ayahnya, Gary Johnson. Ayah Lee adalah mantan pelatih Bristol, dan mengatakan bahwa dirinya adalah pelatih terbaik Bristol sepanjang sejarah. "Kali ini saya akan mengoloknya" ujar Lee gembira.

Di semifinal, Bristol akan berhadapan dengan Manchester CIty dalam pertandigan dua leg. Bristol akan dibantai City?. Di atas kertas, mungkin akan begitu. Tetapi sepak bola terkadang menyimpan misteri.

Ah, lupakan dulu prediksi semifinal nanti. Sekarang bukan waktunya untuk itu. Sekarang adalah waktu dimana semua pendukung Bristol untuk merayakan momen yang akan bertahan lama dalam memori klub dan juga mengalir dalam pembuluh darah keluarga Johnson. Sesuatu yang disebut Mou sebagai keindahan sepak bola.

Bagaimana Mourinho?. Mourinho tetaplah Mourinho, sekarang dia gagal, membela diri dan berjanji akan bangkit lagi. Sebuah kata-kata penghiburan?. Mungkin. Sekarang waktunya menikmati keindahan sepak bola.

Keindahan sepak bola bukan saja bicara mengenai keindahan permainan di lapangan, keindahan pemain seperti Messi dan Ronaldo menari-nari dengan bola, tetapi juga mengenai bagaimana sebuah klub kecil merayakan kemenangan besar saat mengalahkan klub yang di atas kertas mustahil dikalahkan.

Ayo, nikmati. Salam.  

Referensi: 1- 2 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun