Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Tradisi Italia, Parma dan AC Milan

14 April 2017   11:07 Diperbarui: 14 April 2017   23:00 1353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
AC Milan resmi milik Investor China/ Sumber : AFP

Sesuatu yang diisyaratkan oleh pemilik baru AC Milan, Yonghong Li akan menjadi prioritas.

"Kami sudah menuntaskan sebuah langkah kunci pada jalan menuju kebangkitan, dan untuk masa depan kami berjanji bahwa selangkah demi selangkah kami akan memimpin tim legendaris ini kembali ke puncak dunia sepakbola," kata Li.

Apapun itu, tadisi Italia yang dimaksudkan Buffon itu akhirnya runtuh dan dibutuhkan kejujuran untuk melangkah maju.

Silvio Berlusconi sepertinya telah belajar dari kejatuhan sesama klub yang sempat masuk dalam deretan 7 klub yang disegani di Italia The Magnificient Seven, AC Parma.

Perusahaan induk AC Parma, Parmalat pada tahun 2003 kolaps dan dinyatakan bangkrut. Bukan saja bangkrut, pemilik Parma Keluarga Tanzi sama seperti Berlusconi sering terlibat dalam berbagai skandal masalah.

Jika Berlusconi sering terlibat skandal wanita dan korupsi dalam kiprahnya di dunia politik, maka keluarga Tanzi melakukan penggelapan dan penipuan melalui uang palsu.

Sempat berganti pemilik sesama Italia Tommaso Ghirardi dan kembali bangkit di Seri A, pada tahun 2007 Parma kembali dibekap krisis keuangan malahan sempat dedenda akibat tidak mampu melunasi utang, pajak serta gaji staf dan pemain.

Berganti-ganti pemilik ternyata tidak membuat krisis keuangan di Parma berhenti begitu saja, apalagi secara keseluruhan Eropa dan Italia khususnya terkena dampak dari krisis ekonomi di berbagai negara.

Parma mencapai titik nadir setelah pada tahun 2015 dinyatakan bangkrut dan harus berganti nama menjadi Parma 1913 dan harus rela turun ke Seri D.

Dua trofi Piala UEFA, sebuah trofi Piala Super Eropa, sebuah trofi Piala Super Italia, dan sebuah trofi Piala Winners terpaksa harus dilelang untuk menutup kesulitan keuangan mereka. Menyedihkan.

Berlusconi tentu tidak mau kejadian serupa terjadi kepada klub yang dibesarkannya, AC Milan. Selama 31 tahun memimpin, 29 trofi bergengsi, termasuk delapan scudetto dan lima titel Piala Champions/Liga Champions berhasil diraih AC Milan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun