Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Tradisi Italia, Parma dan AC Milan

14 April 2017   11:07 Diperbarui: 14 April 2017   23:00 1353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ini kekalahan untuk sepak bola Italia. Untuk Italia sebagai negara, sebagai tradisi, dan untuk semuanya," teriak Kiper Juventus sekaligus timnas Italia, Gianluigi Buffon.

Buffon termasuk salah satu pihak yang kecewa dan menyesal ketika pada Oktober 2016, AC Milan dikabarkan sedang dalam proses penjualan ke investor asal China.

Setelah sempat tersendat-sendat, akhirnya kemarin Finnivest S.p.A perusahaan yang dimiliki oleh Silvio Berlusconi resmi melepas 99, 93 persen saham kepada Rossoneri Sport Investment Lux.

Buffon merasa bahwa penjualan itu telah menghilangkan identitas Italia di Seri A dan sepak bola Italia secara keseluruhan. Akar rasa yang terus dipelihara melalui klub-klub simbol Italiano dalam diri Juventus, AC Milan dan Inter Milan perlahan-lahan tergerus zaman. Apalagi dalam masa-masa sulit karena kondisi finansial yang memburuk.

Keprihatinan Buffon diaminkan oleh sang pemilik AC Milan, Silvio Berlusconi yang dirundung kesedihan mendalam. Setelah memimpin dan memelihara AC Milan sejak 1986, kini saatnya Berlusconi berhenti.

"Setelah lebih dari 30 tahun memimpin, saya harus meninggalkan jabatan presiden Milan. Saya melakukannya dengan sedih dan terluka," tulis Berlusconi dalm surat terbukanya.

“Di sepakbola modern ini, agar bisa bersaing di level tertinggi, membutuhkan investasi besar. Tidak bisa lagi mengandalkan dukungan dari satu keluarga” tulis Berlusconi jujur.

Berlusconi sadar bahwa kejujuran akan kondisi klub menjadi pilihan terbaiknya saat ini, meski itu berarti ada yang harus dikorbankan, termasuk identitas sepak bola Italia sekalipun.

Pilihan ini jelas merujuk kepada kondisi keuangan mereka yang carut marut dalam hampir satu dasawarsa terakhir ini.

Investasi 740 Juta Euro dari Rossoneri Sport Investment Lux China ini bukan saja membuat AC Milan dapat kembali kompetitif namun juga dapat menutup utang klub yang mencapai 200 juta Euro.

Akuisisi yang dapat kembali memperkuat struktur keuangan AC Milan serta diharapkan juga mampu membawa AC Milan kembali menjadi klub yang disegani di Italia dan Eropa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun