Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Sensor Keamanan Lift dan Sensor Keamanan dalam Diri Kita

19 Maret 2017   22:45 Diperbarui: 20 Maret 2017   18:01 4492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komponen-komponen dari Lift/ Sumber : ElevatorEscalator

Namun secara umum, fungsi peralatan ini mencakup itu semua. Over load device akan segera mengaktifkan buzzer alarm pada saat weighing device mendeteksi beban berlebih sehingga lift akan tertahan dan pintu lift akan tetap terbuka.

‘Memang ada bunyi alarm, namun pintu tertutup. Biasanya kan tetap terbuka, artinya normal” ujar Ridwan, saksi korban kejadian melalui berita di Kompas TV.

Jika menyimak pernyataan saksi, maka saya menduga ada sistim yang memang tidak bekerja. Jika alarm buzzer dikatakan berbunyi namun pintu tetap tertutup bisa berarti terputusnya koneksi antara alarm dengan weighing device yang membuat lift seharusnya tetap diam di tempat. Pada faktanya, pintu lift tetap tertutup dan lift terus bergerak.

Peralatan ketiga yang perlu dicermati adalah Buffer atau Car Buffer. Buffer atau penyangga atau peredam ini berfungsi untuk meredam gaya tumbuk (impact) ketika lift meluncur turun hingga lantai terbawah saat governor dan safety gear tidak berjalan semestinya.

Prinsip kerja Buffer yang mirip dengan shock absorber ini membuat pengurangan ketika terjadi benturan dan guncangan saat lift menyentuh dasar lantai karena lift akan membentur buffer dan tidak langsung membentur lantai.

Berita yang mengatakan bahwa terjadi bunyi keras di basement dan terjadinya kecelakaan patah kaki dan sebagainya membuat saya bertanya apakah buffer sudah berfungsi secara maksimal atau tidak, walaupun saya berpikir bahwa perhitungan gaya tumbuk ini menjadi abnormal ketika beban orang yang ada juga sudah melebih kapasitas.

Selain mencoba melihat dari cara kerja sistim sensor keamanan lift itu sendiri, kita perlu prihatin dengan perilaku masyarakat kita dalam menggunakan peralatan yang memang akan berbahaya ketika prosedur keamanannya tidak kita taati.

Fakta dari CCTV bahwa jumlah orang yang masuk ke dalam lift mencapai sekitar 30-an orang padahal kapasitasnya hanya 24 orang atau sekitar 1600 kilogram menjadi pertanda pada perilaku tertib kita masih kurang.

Fakta lain yang terungkap adalah satpam juga sudah memperingatkan bahwa lift sudah kelebihan beban, tetapi pengguna lift juga tidak menghiraukannya. Selain pengakuan Hana, siswa SMK yang terjebak di sudut lift dan tidak bisa keluar meskipun sudah menyadari potensi bahaya menjadi sesuatu yang memprihatinkan.

Sambil menunggu hasil penyelidikan Polisi mengenai sistim sensor keamanan yang adalah benda mati, kita juga harus memberi perhatian pada sensor keamanan dalam diri kita sendiri, terkhusus pengguna lift atau alat sejenis yang berpotensi bahaya.

Sensor keamanan kita bukan saja bicara kecerdasan intuisi kita untuk memperhatikan potensi bahaya dari gagal berfungsinya peralatan yang kita gunakan, tetapi juga sensor untuk tetap taat terhadap segala prosedur keamanan yang ditentukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun