Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Jokowi dan Anak Kambing yang Baru Lahir

15 Maret 2017   11:58 Diperbarui: 16 Maret 2017   02:00 1138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Kelahiran adalah rahmat Tuhan Yang Maha Esa. Kelahiran adalah pembaharuan. Sebuah amanah dan berkah yang bermakna optimisme masa depan. Sesulit apapun proses kelahiran, tetapi akhirnya selalu indah, bahagia dan optimis. Di mana ada optimisme, maka di situ ada kecintaan” - Jokowi.

Mata Jokowi hari itu berbinar-binar.  Jokowi akan kedatangan “tamu spesial”. Tamu istimewanya itu adalah dua ekor anak kambing yang baru lahir. Jokowi pantas senang dan gembira karena sang tamu bukanlah tamu yang memaksa hadir hanya untuk membuat gaduh di kandang kecil itu.

Tamu yang ini telah direncanakan datang sejak jauh-jauh hari, karena Jokowi tahu persis bahwa tamu yang ini bukan akan membebani tetapi akan menghibur dirinya dalam menghadapi segala persoalan bangsa.

Mengenakan jaket bomber hijau dengan sepatu sport putih, Jokowi bahkan rela masuk ke kandang kecil itu hanya untuk meliput peristiwa kedatangan tamu istimewanya itu. Melalui Vlog, Jokowi mendokumentasikan peristiwa istimewa itu.


“Pagi ini saya merasa gembira sekali. Alhamdulilah telah lahir lagi dua ekor anak kambing yang saya pelihara. Ini coba, lucu-lucu ini” ujar Jokowi sambil mengarahkan kamera ke video ke seekor anak kambing berwarna putih. Memang lucu.

Jokowi juga menyempatkan untuk berkisah tentang kelahiran kambing-kambing di kandang itu. “Jadi dua bulan lalu lahir satu ekor, seminggu yang lalu lahir dua ekor, hari ini lahir dua ekor. Jadi anaknya lima dan induknya lima. Jadi saya mempunyai kambing sepuluh” ujar Jokowi dengan senyum kalemnya.

Kesepuluh kambing itu terlihat sibuk sendiri. Sang induk mengurus anak kambing, dan anak kambing berkeliaran di antara kambing. Jokowi berada tanpa batas di antara kambing-kambing itu.

Tatap matanya dengan seksama melihat tingkah laku kambing-kambing yang baru lahir  itu. Apa yang Jokowi pikirkan?. Optimisme di balik kelahiran anak kambing.

“Kelahiran adalah rahmat Tuhan Yang Maha Esa. Kelahiran adalah pembaharuan. Sebuah amanah dan berkah yang bermakna optimisme masa depan. Sesulit apapun proses kelahiran, tetapi akhirnya selalu indah, bahagia dan optimis. Di mana ada optimisme, maka di situ ada kecintaan”  ujar Jokowi di akhir Vlog mencoba berfilosofi sekaligus menutup video itu. Inspiratif.

Saya pernah dua kali bertemu bertatapan muka dengan Jokowi saat dia berkunjung ke Kupang,NTT. Ah, jangan salah duga. Saya hanyalah orang yang ada di antara ratusan orang yang berteriak memohon-mohon untuk berfoto dan berjabatan tangan dengannya, dan saya beruntung. Kami berjabatan tangan dan berfoto. Tanpa batas.

Jokowi melihat NTT itu ibarat bayi yang baru lahir. “Saya berharap banyak bendungan dan waduk yang tdapat menampung air banyak terbangun di NTT. Jika banyak air, maka rakyat akan sejahtera” ujar Jokowi pada Desember 2015.  Mungkin menurut Jokowi, bayi yang bernama NTT ini membutuhkan asupan ASI yang cukup, untuk mendukung pertumbuhan.

Tubuh sang bayi yang sebelumnya terlihat tidak terawat juga berusaha diperbaiki.

 “Ini masalah kebanggaan, masalah wajah kita. Bukan masalah wajah NTT, tetapi wajah Indonesia. Karena itu saya  perintahkan Menteri PUPR untuk meruntuhkan bangunan lama dan segera bangun pos lintas baru dan saya beri waktu dua tahun fasilitasnya harus selesai jangan mundur karena malunya sudah terlalu lama” kata Jokowi saat meresmikan meresmikan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) terpadu Mota’ain di Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Timor Barat, NTT, wilayah perbatasan antar Negara Indonesia dan Timor Leste pada desember 2016.

Bayi yang bertumbuh dan terawat ini perlu juga terus diberikan perhatian. Awal Februari 2017, Jokowi mengadakan rapat terbatas untuk membahas Proyek Strategi Nasional di NTT. Jokowi menekankan bahwa NTT patut mendapat perhatian supaya NTT dapat mengejar ketertinggalan dalam hal pertumbuhan ekonomi dibandingkan provinsi lainnya.

"Pertumbuhan ekonomi NTT tahun 2014-2016 selalu di atas pertumbuhan nasional. Tahun 2016, NTT tumbuh 5,18 persen, di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional kita," ujar Jokowi senang.

Jokowi juga menekankan diperlukan kerja keras untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di NTT terutama berkaitan dengan langkah yang bisa memicu pengentasan kemiskinan, penurunan tingkat ketimpangan, dan pembukaan lebih banyak lapangan pekerjaan.

Kelahiran itu sebuah pembaharuan, dan pembaharuan itu tidaklah mudah. Jokowi tidak bisa sendirian untuk melakukan itu. Jokowi memerlukan orang-orang yang selalu optimis bahwa langkah pembaharuan akan berdampak besar, walaupun butuh waktu.

Jokowi tentu tidak saja mengurus NTT. Ada 35 Provinsi di Indonesia yang harus diurus oleh Jokowi. 35 Provinsi dengan permasalahan dan kebutuhannya masing-masing.

“Saya ingin menekankan bahwa Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, harus tumbuh merata,” ujar Jokowi dalam sebuah kesempatan.

Sebuah harapan besar yang harus terus diperjuangkan apapun juga harganya. Walau harus dijalani dengan tertatih-tatih ketika urusan politik memusingkan pria kurus yang terlihat tak bertambah gemuk ini.

Syukurlah Jokowi bukanlah orang yang panik dan egois.Dia tak perlu curhat di twitter dan media sosial lainnya untuk mengungkapkan jika dia tertekan atau stress. Jokowi punya cara tersendiri.

Jika dia stress, dia hanya perlu membawa beberapa sepeda dari istana lalu mulai membaca pertanyaan “lucu-lucuan” yang dapat membuatnya tertawa terpingkal-pingkal lalu si penjawab akan bahagia mendapat sepeda dan Jokowi akan ikut senang.

Jika mau lebih resmi, dia hanya perlu mengundang pelawak dan terkadang artis untuk sebuah jamuan makan di Istana. Dia bahkan rela diperintah seorang Titiek Puspa untuk duduk tenang menikmati nyanyian kelompok remaja asuhan Titik Puspa asal dapat menyaksikan Raisa menyanyikan Indonesia Pusaka yang membuatnya hampir menitikkan air mata.

Namun hiburan-hiburan itu tidak bisa membuat Jokowi lari dari segala permasalahan yang ada di bangsa ini. Boro-boro ingin terus fokus mengurus rakyat kecil di provinsi-provinsi yang butuh uluran tangan selama berpuluh-puluh tahun, Jokowi kembali geleng-geleng kepala dipusingkan oleh pria-pria berdasi yang bergaya necis sok kharismatis di atas uang rakyat yang diselewengkan hanya untuk membuat kartu penduduk berukuran 85 mm x 55 mm yang dipakaikan plastik. Sebuah kegilaan yang entahlah kapan selesai di bangsa ini.

Ah, sekarang tak ada lagi mereka yang telah membuat Jokowi tersenyum dengan hadiah sepeda termasuk Raisa yang sudah sibuk  berfoto dengan sepedanya di Instagram.

Tapi jangan kuatir Jokowi hanya perlu melangkahkan kaki ke belakang istana. Di situ ada sepuluh anak kambing yang siap menghiburnya. Dua anak kambing yang baru lahir kali ini telah membuat Jokowi kembali tersenyum.

Senyuman yang membuat optimisme Jokowi terus berkobar-kobar di tengah segala persoalan bangsa. Sebuah optimisme yang terus memelihara kecintaannya terhadap anak-anak bangsa yang membutuhkan cinta yang tulus. Kecintaan dari seorang Presiden yang selalu hadir tanpa batas.

God Bless You Mr. President...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun