"Olahraga kita harus bersih dari doping, pengaturan skor, dan tindakan koruptif lain. Hal itu harus menjadi perhatian serius bagi atlet"- Hendra Setiawan
Hendra Setiawan dan Chen Long resmi dinobatkan menjadi Duta integritas Federasi Bulutangkis Dunia (BWF). Penobatan ini ditandai dengan penerimaan sertifikat integritas dari Presiden BWF Poul-Erik Hoyer dalam upacara pembukaan turnamen All England di Birmingham, Inggris, Rabu 7 Maret 2017
Duta Integritas adalah inisatif terbaru dari BWF sebagai bagian dari program tahun 2015 bertemakan “I am Badminton”. Program integritas ini adalah wujud keseriusan dari BWF untuk menjadikan olahraga bulu tangkis di seluruh dunia menjadi olahraga yang jauh dari tindakan-tindakan tidak sportif.
“Kami ingin pemain berkomitmen untuk menjunjung tinggi integritas mereka dan menjadikesempatan bagi mereka untuk membuatdunia tahu apa yang mereka perjuangkan - bahwa mereka adalah atlet yangbersih dan jujur yang sangatmencintai bulutangkis” kata Sekretaris Jenderal BWF, Thomas Lund pada saat pertama kali memperkenalkan tentang program ini pada akhir tahun 2016.
Sebenarnya pada waktu yang sama pula (Desember 2016), BWF telah memilih lima orang atlet untuk terlebih dulu menjadi duta besar integritas bulu tangkis. Kelima atlet tersebut adalah yaitu Christinna Pedersen (Denmark), Viktor Axelsen (Denmark) dan Saina Nehwal (India) serta Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi (Jepang).
Alasan untuk memilih pebulu tangkis menjadi duta integritas juga bukan hanya didasarkan pada kelakuannya yang bersih dalam lapangan tetapi juga dibarengi beberapa catatan lain, seperti prestasi dan juga teladan yang dia berikan di luar lapangan.
Contohnya, Hendra Setiawan. Hendra tercatat telah mengoleksi gelar Olimpiade (Medali Emas Olimpiade Beijing 2008, kejuaraan dunia, dan All England selain itu kepribadian Hendra yang disegani oleh atlet muda juga menjadi catatan positif yang mendukung penunjukkannya.
“Pribadi Chen dan Hendra adalah ikon dalam olahraga kita. Keduanya sudah mencapai sukses di level olimpiade dan kejuaraan dunia, serta berbagai turnamen bergengsi dunia, termasuk gelar All England. Mereka juga dihormati oleh rekan-rekannya, Chen dan Hendra menggambarkan sosok ideal dari kampanye integritas kami” ujar Presiden BWF, Paul Erik Hoyer.
Apakah tugas dari Hendra dan Duta Integritas adalah sebuah tugas yang mudah?. Tentu saja tidak. Dalam selang 5 tahun terakhir, dunia bulutangkis memang menjadi sorotan dunia akibat tindakan-tindakan tidak sportif yang terjadi.
Selain itu akibat doping, pebulutangkis tangguh asal Malaysia, Lee Chong Wei harus mendapat skorsing larangan bertanding hingga 8 bulan. Beruntung Lee Chong Wei dapat bangkit dan kembali menduduki rangking 1 dunia. Malahan sekarang tampil di All England sebagai unggulan teratas.
Lain lagi dengan pebulutangkis muda Jepang yang digadang-gadang akan menjadi pebulutangkis nomor satu dunia, Kento Momota. Akibat terlibat dalam perjudian illegal di Kasino, Momota mendapat larangan bertanding di Olimpiade Rio 2016 serta mendapat sanksi tanpa batas.
Catatan tentang indakan-tindakan yang menciderai Fair Play ini mengingatkan bahwa peran duta-duta integritas ini sangatlah besar. Hal itu pula yang juga dirasakan oleh Hendra Setiawan.
Pebulutangkis berusia 32 tahun yang sudah tidak bergabung dengan Pelatnas ini mengungkapkan antusiasme yang tinggi ketika menerima peran baru tersebut. Sebuah peran dengan niat besar dan teramat penting untuk terus diperjuangkan tetap ada di arena bulutangkis dunia. "Saya senang menjadi Integrity Ambassadors. Saya tak sabar untuk melakukan peran ini. Ini akan sangat baik untuk bulu tangkis karena olahraga kita harus bersih dari doping, match-fixing, dan setiap tindak korupsi lainnya. Ini adalah sesuatu yang harus diseriusi oleh atlet” kata Hendra, bersemangat untuk menjalankan peran membuat bulutangkis menjadi lebih bersih, jujur dan terhormat.
Selamat bertugas Hendra !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H