Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Tragis, Selamat Jalan Tommy Page

5 Maret 2017   15:34 Diperbarui: 5 Maret 2017   16:59 1365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“And when you need a shoulder to cry on
 When you need a friend to rely on
 When the whole world is gone
 You won't be alone, cause I'll be there
 I'll be your shoulder to cry on
 I'll be there”- Tommy Page

Lirik di atas adalah bagian dari lagu berjudul Shoulder To Cry On. Tommy Page berhasil membuat lagu yang liriknya ditulisnya sendiri itu menjadi sangat terkenal di seluruh dunia tentunya termasuk Indonesia di awal tahun 1990-an.

Tommy Page mendendangkan lagu itu penuh dengan penuh penghayatan. Sambil memainkan piano, berjas dengan dasi hitam slim membuat Tommy yang belum genap 20 tahun saat itu memang terlihat lebih dewasa. Kedewasaan yang memang dibutuhkan untuk menceritakan maksud lagu tersebut.

Secara singkat, lagu itu bercerita tentang kesediaan si pelantun, Tommy Page untuk siap membantu, mengibur teman, sahabat yang merasa beban hidupnya terlalu berat dan tidak sanggup menanggungnya sendiri. Page seperti berjanji untuk menyediakan “bahu” sebagai pertolongan dan sandaran untuk kepedihan yang dialami orang lain.  Selain “Shoulder to Cry on”, single seperti "Paintings in My Mind", "I'll be Your Everything", "I'm Falling in Love", "Time" juga bernada optimisme dan sangat menghibur pecinta musik pop romantis kala itu.

Dunia sepertinya terbalik bagi Tommy Page pada tanggal  3 Maret 2017. Tommy harus menemukan kenyataan bahwa dirinya sendiri tidak mampu menemukan “penolong” untuk dirinya sendiri. Pria yang sekarang berusia 46 tahun itu ditemukan bunuh diri di New York, Amerika Serikat.  

Tidak ada yang menduga bahwa Tommy akan meninggal dengan cara seperti ini. Maka jangan heran ungkapan berduka bernada keterkejutan juga nampak dari beberapa artis yang memang pernah ditolong dalam kehidupan karir maupun keseharian mereka. "Seorang pria yang baik yang banyak membantu di awal karierku. Membantuku memilih lagu-lagu pertamaku," tulis Josh Groban, penyanyi pop-opera yang terpukul dengan kepergian Page.

Tommy memang sangat membantu karir beberapa penyanyi yang sekarang sudah top khususnya ketika dia menjadi eksekutif musik di Warner Bros Group. Selama di Warner, ia membantu membentuk karier Michael Buble, Alanis Morissette, Green Day dan Josh Groban.

Bagi penggemarnya di Indonesia, Page mempunyai kesan tersendiri. Page pernah empat kali mengunjungi Indonesia. Tahun 1999, 2013, 2015 dan tahun lalu 2016. "Saya sangat merindukan penggemar saya di Indonesia dan sudah tidak sabar untuk pulang ke Indonesia. Indonesia merupakan tempat yang dekat di hati saya. Saya masih ingat konser saya yang pertama di sana dulu, dan betapa antusias para penggemar saya di sana, dan saya sudah lama menunggu untuk kembali ke Indonesia, yang merupakan rumah kedua buat saya," ujar Page bersahabat sebelum konser tahun 2013 bertajuk Tommy Page : Come Home.

Kesan bersahabat memang selalu dia tunjukkan dalam konsernya dan kesehariannya, Page jarang menunjukkan bahwa dia sedang mengalami persoalan berat. "Ini sesuatu yang mengejutkan bagi semua orang, karena Tommy selalu kelihatan ceria dan tidak menunjukkan bahwa mengalami persoalan berat” tulis US Magazine ikut berkomentar.

Sahabat Tommy, sekaligus penyanyi lawas asal Amerika, Dianne Warren juga menuliskan hal senada namun sangat mengharukan." Anda tidak pernah tahu siapa yang sedang menderita. Mereka yang tidak pernah menunjukkan (penderitaannya)," kata Dianne Warren seraya menulsi dalam tweetnya "Why why why Tommy??????" dengan penuh penyesalan.

Sampai sekarang masih belum ada penjelasan yang terang benderang, mengapa Page harus mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Spekulasi tentang alasan itu mengemuka, walaupun menurut penelitian faktor penyebab bunuh diri itu sangat kompleks.

Lebih lanjut menurut penelitian, faktor bunuh itu didorong oleh tiga hal, biologis, psikologis dan sosial. Dari penuturan teman-temannya sepertinya tidak mungkin hal itu terjadi karena dari tiga hal itu, Page kelihatan baik- baik saja. Tetapi siapa yang tahu?

Kita tidak pernah tahu bahwa orang yang di luarnya kelihatan gembira dan “baik-baik” saja sedang memikul penderitaan yang berat atau sedang kecanduan sesuatu, kecuali si orang tersebut yang menceritakan dan dapat ditolong. Kalau tidak, ya beginilah jadinya.

Terkadang sesuatu yang kelihatan di permukaan jauh berbeda dengan yang melatar belakanginya. Hal ini sendiri sudah pernah dikatakan oleh Page sendiri ketika menceritakan latar belakang  lirik-lirik yang indah yang ditulisnya. "Aku selalu percaya bahwa lirik-lirik terbaik yang kuciptakan dalam laguku diinspirasi oleh momen-momen terburukku," ungkap Page dalam suatu kesempatan.

"Sad stories make great love songs" atau "Kisah sedih menghasilkan lagu cinta yang indah".  Namun, Sad stories yang dialiami oleh Paige kali ini sepertinya tidak menyisakan sesuatu yang indah lagi. Tragis.

Selamat jalan Tommy…

Catatan :

1. Tommy Page Meninggal, Josh Groban Sedih.

2. Tommy Page dead at 46  

3. Penyanyi Tommy Page meninggal, diduga bunuh diri.

4. Tommy Page : Indonesia Rumah Kedua Saya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun