Ada sebuah ungkapan Jerman mengenai sepak bola yang sangat menarik. Die Freude am Fussball yang berarti kegembiraan dalam permainan bola. Ungkapan itu muncul pertama kali sebagai bentuk kejenuhan akan sepak bola yang terlalu terlilit dengan persaingan dan dibelenggu uang.
Kompetisi atau bermain bola hanya dirasakan sebagai cara sang pemain untuk segera cepat kaya dengan melupakan esensi bola yang diimpikan oleh penikmat bola sejati yaitu kegembiraan bermain itu sendiri.
Pemain-pemain bertalenta besar seperti mantan gelandang Chelsea, Oscar dos Santos termasuk yang hanyut dalam hal itu. Masih dalam usia produktif (25 tahun) Oscar lebih senang bermain untuk uang. Gelontoran uang dengan label transfer termahal di Cina sebesar 52 Juta pounds membuat Oscar tergoda untuk merelakan kegembiraan dan rasa cinta untuk bermain dalam level yang lebih kompetitif.
“Saya tidak bisa percaya bahwa saya akan kehilangan pemain dengan cara seperti ini. Para pemain saya adalah pemain yang sangat mencintai sepakbola dengan mau tetap bermain di level yang lebih kompetitif” ujar Manajer Tottenham, Maurichio Pochetinno dengan rasa tak percaya akan keputusan Oscar. (Kompas.com, 24 Desember 2016).
Benar. Kegembiraan sepakbola itu tumbuh karena mencintai sepakbola itu sendiri. Karena kecintaan itulah gairah untuk mempertotonkan kegembiraan itu senantiasa timbul. “Bagi saya liga premier bukan hanya soal uang, melainkan gairah” tambah Pochettino.
Kegembiraan sepakbola yang ditunjukkan oleh Lincoln City
Kegembiraan yang dibalut gairah itulah yang membuat sepakbola semakin menarik dengan menghadirkan kejutan serta keajaiban di dalamnya. Lupakan sejenak keajaiban Leicester City musim lalu sekarang kita beralih ke klub bernama Lincoln City.
Sundulan dari Sean Ragget pada menit ke-89 bukan saja membuat Lincoln menang 1-0 atas Burnley, namun sekaligu membuat kesedihan terbesar dalam sejarah piala FA. Lincoln City telah membuat sejarah dengan menjadi klub non-liga pertama yang menembus delapan besar piala FA sejak 103 tahun terakhir. Klub terakhir yang melakuan itu adalah Queen Park Rangers pada tahun 1914. Luar biasa.
“Para pemain saya tampil luar biasa. Mereka tampil dengan gairah yang luar biasa. Mereka bermain untuk satu sama lain, mereka bermain untuk keluarganya dan mereka pantas dan berhak mendapatkan semuanya itu” kata Manajer Lincoln City, Danny Cowley dengan hati yang berbunga-bunga. (Goal.com, 19 Februari 2017).
Kegembiraan sepakbola dibalut Magis Piala FA
Piala FA yang adalah kompetisi tertua di dunia ini memang acap kali menyajikan hal-hal tak terduga dalam setiap perhelatannya. Tak jarang klub-klub kecil dapat mengalahkan klub-klub berlabel elit dalam kompetisi ini. Saking banyaknya kejadian seperti ini, maka media-media di inggris menyebutnya sebagai keajaiban atau magis Piala FA.
Gairah untuk bermain dari tim-tim gurem seperti berlipat ganda ketika bertarung di Piala FA, hal inilah yang memelihara tradisi magis Piala FA ini. “Anda tidak bisa bisa menciptakan keajaiban seperti ini di kompetisi piala lain”kata Phil Neville, bek Everton yang gembira setelah timnya mengalahkan juara bertahan Chelsea di piala FA 2011. (Detik, Januari 2011)
Keajaiban yang dimaksud Neville adalah keajaiban yang punya daya dorong besar. Keajaiban yang dapat merubah cara pandang pemain dan membuat mereka (termasuk penikmat sepak bola) semakin mencintai sepakbola. “ Kehidupan serasa berubah bagi kami. Tidak dapat diragukan bahwa kehidupan yang berubah itu merubah kami. Jika anda adalah pemain non liga dan memberikan dirimu untuk sepakbola, maka anda perlu keajaiban seperti ini” kata Nick Crowley, saudara sekaligus asisten Manajer, David Crowley seperti dikutip dari The Guardian, 18 Februari 2017.
Kemenangan itu bukan saja membuat pendukung Lincoln City FC seperti berada dalam dunia mimpi namun yang terlebih penting kemenangan itu seperti mengembalikan sepak bola pada identitas sebenarnya.
Kemenangan dalam kegembiraan sepak bola membuat pemain dan penikmat bola menemukan kembali “moral” dalam profesionalisme bola. Bukan semata keberhasilan dan uang, tetapi kegembiraan dan pemberian diri untuk permainan yang baik dan menginspirasi banyak orang. Bukan soal di dalam lapangan saja tetapi juga di luar lapangan hijau.
Hari ini undian 8 besar piala Fa telah keluar hasilnya. Partai tim raksasa tersaji antara Manchester United vs Chelsea, selain itu Tottenham Hotspur akan melawan MIlwall, klub divisi tiga yang sukses mengalahkan juara liga premier, Leicester City.
Klub liga premier Middlesbrough masih menunggu pemenang laga ulangan antara Manchester City melawan klub divisi Championship, Huddersfield Town. Sedangkan Lincoln City juga menunggu pemenang laga ulangan lainnya antara Arsenal melawan klub kasta bawah, Sutton United.
Pecinta kegembiraan dan kejutan bola seperti saya pasti akan mencium aroma sengat magis piala FA akan tercipta lagi di babak ini. Namun jikalau itu tidak tercipta lagi, Lincoln City kiranya sudah mencukupi dahaga kita bahwa sepak bola adalah soal kegembiraan sepak bola itu sendiri dan bukan hanya semata soal uang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H