Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Alasan Sam Allardyce Meninggalkan Posisi Pelatih Inggris

28 September 2016   08:11 Diperbarui: 28 September 2016   12:31 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sam Allardyce dipecat FA (Sbr gbr : tuko)

Menurut catatan sebenarnya Allardyce memang bukanlah “malaikat”. Selama melatih West Ham, Sunderland dan Bolton Wanderers, Allardyce ditengarai pernah terlibat dalam tindakan yang membuat dia mendapat keuntungan pribadi dari pembayaran-pembayaran tidak sah yang melibatkan dirinya. Sayang, bukti atas kontroversi tersebut tidak cukup kuat seperti kasus yang sekarang.

Sungguh  memalukan bagi Allardyce karena dia tercatat sebagai manajer yang paling cepat diberhentikan dalam sejarah sepakbola tim nasional Inggris. Akhirnya Manajer Inggris U-21, Gareth Southgate ditunjuk sementara untuk menggantikan Allardyce hingga FA kembali menunjuk pelatih baru.

Apa yang dapat kita Pelajari?

Menjadi pelajaran yang berharga bagi dunia sepakbola bahwa beginilah seharusnya sepakbola bersandar. Sepakbola harus jauh dari tindakan-tindakan yang tidak menjunjung nilai-nilai sportivitas. Nilai-nilai itu bukan saja terbentuk dari bagaiman perilaku pemain sepakbola di dalam dan di luar lapangan, tetapi juga perilaku manajer dan pejabat yang menangani sepakbola.

Kasus Sepp Blatter hingga Sam Allardyce kali ini membuat kita sadar bahwa tidak ada satupun orang yang akan kebal dari tindakan hukum ketika mencederai sepakbola. FA dalam halaman resminya juga menyatakan akan berhati-hati untuk memilih orang yang tepat untuk menangani The Tree Lions.

"The manager of the England men’s senior team is a position which must demonstrate strong leadership and show respect for the integrity of the game at all times,” tulis FA (The Telegraph)

Induk Sepakbola Inggris juga ingin membuktikan bahwa mereka mempunyai kemauan yang keras untuk membersihkan Sepakbola dari akar-akar pahit. Status sebagai negara yang mengaku Ibunya sepakbola membuat mereka akan serius untuk hal-hal seperti ini. Bagaimana dengan Indonesia?

Kita terus berharap agar induk organisasi kita, PSSI juga mempunyai semangat yang sama. Jangan terus berkelahi untuk sebuah jabatan tetapi sering menduakan transparansi dari pengelolaan sepakbola. Sebuah hal yang akhirnya membuat orang-orang opurtunis sangat senang dan akan memanfaatkan situasi ini. Dan orang-orang itu bisa saja ada di sekitar sepakbola Indonesia sekarang.

Jangan sampai akhirnya ada “Allardyce-Allardyce lain” di sepakbola Indonesia.

Salam

---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun