Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Jangan khawatir, Ahok Boleh Saja Berjas Merah tetapi Hatinya Tetap Kotak-kotak

21 September 2016   15:08 Diperbarui: 21 September 2016   22:35 1839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kekuatiran langsung muncul dari beberapa teman yang mengidolakan Ahok. “Waduh, kok pake jaket merah juga” sahut seorang teman yang melihat dari layar televisi menunjukkan kekecewaannya.

Bagi saya ini bisa menjadi hal yang biasa dan sebaliknya bisa menjadi hal yang luar biasa ke depan. Menjadi hal biasa karena Ahok memang sudah terlibat dalam sebuah tradisi politik yang harus dapat dimengerti. PDIP sebagai partai dengan porsi paling besar di barisan pendukung berharap “dihormati” dengan jaket merah tersebut, lagian PDIP sudah mendukung Ahok terlebih dahulu ketika berpasangan dengan Jokowi dalam pilgub sebelumnya.

Di sisi lain, menjadi hal yang luar biasa apabila transisi dari batik, baju kotak-kotak hingga berjaket merah ini menunjukkan apa yang terjadi ke depannya. Ahok diperkirakan rawan untuk diintervensi kepentingan Parpol yang mungkin tidak memihak kepada kepentingan masyarakat umum.

JIka ditanyakan kepada saya, saya tidak kuatir sama sekali untuk apa yang saya lihat ini. Bagi saya, Ahok itu saya nilai bukan berani saja tetapi cerdik. Sebuah nilai yang tidak dipenuhi dan kelihatan dari cagub lainnya.

Orang bisa bersahabat dengan Ahok sekarang, tetapi jika bertindak tidak benar, Ahok tidak akan segan untuk meninggalkan bahkan balik memusuhi. Hal inilah yang membuat Ahok dinilai dengan sebutan “kutu loncat” atau “mencla-mencle” dan terkesan tidak taat akan mekanisme partai oleh orang-orang partai. Soal yang terakhir inilah yang membuat Ahok sempat “dibenci” oleh beberapa fungsionaris PDIP yang sekarang ikut turut mendukungnya.

Akhirnya saya optimis dan tidak mau lagi terjebak dengan simbolisasi pakaian jika berbicara tentang Ahok. Saya yakin bahwa Partai Pendukung mungkin bisa berhasil “memaksa” Ahok akhirnya berjas merah, kuning atau biru nantinya dalam sebuah acara seremonial tetapi saya tidak kuatir karena hati Ahok saya pastikan adalah hati yang kuat kotak-kotaknya. 

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun