Ruangan dimana setiap tulisan Kompasianer itu diterima, diterawang dan dipilah pilih itu berukuran cukup luas. Puluhan kursi berjejer rapi di dua sisi lengkap dengan meja dan partisi pembatasnya. Warna oranye, hijau, pink dan biru membuat ruangan itu terasa lebih “hidup”. Beberapa kata motivasi tertulis dengan rapi di beberapa sisi dinding. Menarik.
Saya tidak langsung pulang, saya masih diajak berbincang cukup panjang dengan mas Boy mengenai Flores (pengalamannya meliput acara Kemaritiman di Larantuka). Ngobrol kami di ruangan lobi lantai 6 itu diakhiri dengan berfoto bersama mba imaz dan mas Yudha sebelum berpamitan pulang. “Kapan-kapan kesini lagi mas” pesan mas Yudha ramah mengiringi saya beranjak pulang .
Nah di sisi lain, ada juga ruangan yang bisa digunakan untuk kegiatan komunitas. Gratis. "Pak Tjipta adalah salah satu yang menggunakan ruangan ini untuk kegiatan mas" info dari mas Boy. "Jadi, kalau Komunitas Flobamora mau buat kegiatan di Jakarta, udah ada ruangannya" pikir saya dalam hati. Mimpi kali yee..Haha.
Dalam perjalanan pulang ke penginapan dengan Gojek, saya melamunkan pandang setinggi gedung-gedung pencakar langit di Jakarta. Menemukan diri berpijak di tempat dimana saya tidak pernah membayangkannya, ini akan menjadi cerita dan pengalaman tersendiri yang tidak akan terlupakan, orang Kupang yang berkunjung di Jakarta ke Kompasiana pula.
“Enjoy Jakarta..” begitu kata mas Nurul ketika saya kabari sedang berada di Jakarta minggu lalu. Walaupun sibuk karena menunaikan tugas negara dengan mengikuti pelatihan di Jakarta, namun maksud mas Nurul mengatakan “Menikmati Jakarta” memang akhirnya kesampaian dan terasa nikmat karena adanya “rasa” Kompasiana di dalamnya.
Pengalaman diajak Ngebuzzer (Siaran Pers Jazz Gunung Bromo 2016), lalu diundang Nangkring BPNB hingga dijamu di “markas besar” Kompasiana membuat kunjungan kali ini menjadi terspesial selama hidup saya.
Menengok ke belakang, saya pikir, jika bukan karena Kompasiana maka semua ini tidak mungkin akan terjadi. Hal ini semakin memotivasi saya untuk lebih rajin dan produktif menulis di media warga ini, apalagi (sedikit sombong..haha) dengan status Kompasianer Flobamora pertama yang pernah berkunjung ke Kompasiana maka memang saya seharusnya lebih konsisten dan produktif untuk menulis. Hahaha.
“Jikalau mau datang lagi, kabarilah jauh hari..biar kita bisa keliling lebih lama di Kompas Gramedia dan juga ngopi bareng ” begitu bunyi WA mas Nurul bersahabat seperti biasanya. “Siap mas” balas saya.