Seorang wanita kecil bercelana jins berbaju putih dengan logo BKKBN maju dengan ragu kedepan. Dia tampak takut dang tegang mengarahkan langkah pelannya. “Terus ke kiri, terus.., tak usah naik panggung” kata Jokowi. Sang ibu terlihat bingung. “Terusss…ke kiri, nah…silahkan ambil sepedanya” ucap Jokowi. Hadirin tertawa dan bertepuk tangan lebih panjang dari sebelumnya.
Di lain sisi, "Sang ibu terlihat menutup wajahnya tanda tak percaya dan bahagia mendapat hadiah sepeda terakhir hari itu. Jokowi juga terlihat tersenyum dengan senyuman khasnya ketika melangkahkan kakinya kembali ke tempat duduknya. “Presiden yang selalu mengejutkan…” gumam saya dalam hati saya yang ikut bahagia.
Sepeda. Saya langsung ingat kutipan dari salah seorang penulis buku motivasi asal Amerika, Israelmore Ayivor, tentang sepeda. “ You are likely to fall when you stop paddling your bicycle. Such is life. As long as you don’t give up, you will never end up failing !”. Jangan pernah berhenti mengayuh sepeda jika tak ingin jatuh. Bergeraklah maju dan jangan menyerah.
Pesan tersirat ini berkait erat dengan pesan penting yang tersurat jelas dari Jokowi di dalam pidatonya. “ Generasi kita harus menjadi generasi pemenang. Dari Generasi yang pesimis berubah menjadi generasi yang optimis, dari malas menjadi suka bekerja keras” tegas Jokowi pada inti pidato.
Jokowi mungkin ingin berpesan kepada bangsa ini terkhususnya rakyat NTT. Keadaan di sekitar kita akan penuh tantangan dan banyak hambatan, tetapi kita jangan pernah berhenti untuk “mengayuh”, kita jangan pernah berhenti berharap (optimis) dan terus bekerja keras untuk mewujudkan keadaan yang lebih baik bagi bangsa ini (baca ;bagi masyarakat NTT). Teruslah mengayuh sepeda kita. Pesan yang saya rasa sangat mendalam bagi siapa yang memahaminya.
Sebenarnya, kehadiran Jokowi menjadi kejutan bagi hadirin di HARGANAS. Desas desus bahwa beliau tidak akan hadir karena ada banyak acara yang harus dihadirinya sangat dapat dipahami. Tetapi, akhirnya beliau datang juga ke NTT, dengan membawa pesan “Sepeda’ nya yang sangat berharga.
Saya teringat dengan pesan beliau pada waktu Natal lalu, “ Saya berharap dengan terbangunnya bendungan (Raknamo), rakyat NTT akan sejahtera” kata Jokowi. “Sudah cukup banyak dia datang ke NTT dan dia tidak berhenti mengayuh “Sepeda” ke tanah ini” pikir saya bangga akan Presiden yang ini.
Sehabis dari Kupang, beliau melanjutkan perjalanan ke Mataram untuk pembukaan MTQ Nasional dan banyak acara kenegaraan sesudah itu. Masih banyak acara yang harus dihadiri sang Presiden dan lebih banyak lagi persoalan bangsa ini yang harus dipikirkan dan diselesaikan oleh Sang Presiden.
Walaupun akan sulit, saya yakin dan percaya beliau akan tetap optimis, kerja keras dan tidak akan berhenti mengayuh “Sepedanya” untuk kebaikan bangsa ini.